1 Minggu kemudian...
"Ayah, jika aku memakan ini apa aku akan kuat seperti ayah? " Tanya Kai yang saat ini tengah berada di pangkuan Ryan.
"Mungkin, kamu harus memakan makanan sehat agar fisik mu kuat." Jelas Ryan, Kai pun mengangguk kemudian mengambil paha ayam panggang tersebut lalu memakannya.
Ryan sedari tadi tidak melihat Vania dan hari ini ia juga harus pergi ke kantor tapi entah kemana gadis cantik itu pergi? Jadi Ryan akan menitipkan Kai kepada Zen terlebih dahulu.
"Kai, kamu sama paman Zen dulu apa tidak masalah?" Tanya Ryan yang di balas anggukan oleh Kai sambil terus mengunyah paha ayam panggang itu.
"Zen." Panggil Ryan.
Tak lama setelah itu Zen pun datang dan berdiri tepat di samping Ryan.
"Iya tuan, apa ada yang bisa saya bantu?" Kata Zen.
"Apa kau melihat Vania pagi ini?" Tanya Ryan.
"Nona Vania tengah berada di kamarnya tuan, mungkin nona Vania masih tertidur." Jelas Zen, Ryan terdiam sejenak.
Laki-laki tampan itu menghela napasnya panjang.
"Tolong jaga Kai selagi aku pergi, aku akan pergi ke kantor pagi ini."
"Baik tuan."
Ryan pun mendudukkan Kai di kursi meja makannya kemudian berjalan pergi, Kai sepertinya terlalu fokus makan sehingga tidak menyadari bahwa ayahnya sudah pergi.
Ryan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, ia melihat pintu kamar Vania yang masih tertutup kemudian Ryan memutuskan untuk mengecek Vania terlebih dahulu.
Tok...Tok...
"Vania apa kau masih tidur?" Ucap Ryan sembari mengetuk pintu kamar Vania, namun tidak ada jawaban dari dalam sana.
Ryan pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Vania. Perlahan Ryan membuka pintu kamar Vania dan ia melihat Vania yang masih tertidur pulas di atas ranjang nya.
Ryan hanya menggeleng kan kepalanya tak habis pikir, sebelum pada akhirnya ia berjalan masuk ke dalam kamar Vania.
"Apa dia sakit?" Gumam Ryan dengan suara pelan, Ryan meletakan telapak tangan kanannya di atas dahi Vania guna memastikan suhu tubuh Vania apakah gadis cantik itu terkena demam atau tidak.
"Badannya tidak panas. Vania bangun ini sudah siang." Ucap Ryan sembari menggoyangkan pundak Vania dengan lembut agar Vania terbangun.
Vania pun duduk di atas kasur nya dengan mata yang masih sembap karena bangun tidur, Vania mengalihkan tatapannya ke arah Ryan yang tengah berdiri di sampingnya.
"Ryan, kenapa kamu membangunkan ku di jam yang masih sangat pagi ini?" Tanya Vania dengan mata yang masih tertutup, Ryan tersenyum kemudian mengelus kepala Vania dengan lembut.
"Coba buka matamu dan lihat ke arah jam." Ujar Ryan, Vania mengikuti instruksi yang diberikan oleh Ryan betapa terkejutnya ia ketika melihat bahwa sekarang sudah lewat jam 9 pagi.
"Astaga! Aku kesiangan. Kenapa kau tidak membangunkan ku?" Ucap Vania sembari memukul lembut lengan kiri Ryan.
"Aku saja tidak tau kau masih tertidur, Kai berkata kalau kamu mungkin terlalu lelah karena menjaganya semalaman. Jadi aku tidak akan menghukum mu." Jelas Ryan.
"Apa kau akan menghukum ku hanya karena aku tidak bangun pagi?" Tanya Vania, Ryan berjongkok menyamakan tinggi badannya dengan tinggi badannya dengan Vania.
"Tentu, karena di rumah ini kamu tidak bebas Vania. Walaupun kamu putri dari pemimpin kedua kamu harus mengikuti peraturan yang ada di rumahku." Jawab Ryan, Vania hanya menatap Ryan dengan tatapan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙶𝚄𝙰𝚁𝙳𝙸𝙰𝙽 𝙰𝙽𝙶𝙴𝙻 [𝙴𝙽𝙳]
WerewolfSkip aja kalo gak suka(ノ`Д')ノ彡┻━┻ [DILARANG KERAS UNTUK MENG-COPY/MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN!] Ini murni imajinasi author yah, jika ada kesamaan nama tokoh, latar, dan cerita, itu hanya kebetulan saja dan tidak bermaksud untuk meniru. SEMOGA MENGHIB...