23 Keajaiban

33 10 0
                                    

Tiba-tiba saja Oliver berada di hadapan mereka dan berhasil lolos dari ayah Samuel.

"Oliver!" Saat hendak menghampiri Vania dan Ryan, tiba-tiba saja Atlas selaku tangan kanan Oliver menghadang ayah Samuel dan menyerangnya sehingga ayah Samuel pun akhirnya berduel dengan Atlas.

"Vania.. Ternyata kau memang secantik ibu mu, tapi sayang sekali aku harus membunuh mu." Ucap Oliver sembari berjalan mendekati Vania, perlahan Vania berjalan mundur.

"Jangan takut, ini tidak sakit." Degup jantung Vania semakin tidak beraturan, perasaan takut sekaligus geram bercampur dalam hatinya.

Saat hendak menyentuh Vania, tiba-tiba saja Oliver terpental karena kekuatan milik mendiang ibunda dari Vania terpancar di dalam tubuh gadis cantik itu sehingga tidak ada yang bisa menyentuh nya.

"Bagaimana mungkin?" Ucap Oliver tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Oliver mengalihkan pandangannya ke arah Ryan yang tengah bertarung dengan anggota Klan Serigala hitam lain.

Tiba-tiba saja Oliver menyerang Ryan dari belakang.

Jleb!

Oliver menusuk punggung Ryan sampai Ryan mengeluarkan darah dari dalam mulut nya.

"Ryan!!" Teriak Vania yang menyita atensi Daniel, Ethan, dan yang lainnya.

Perlahan Ryan mengalihkan tatapannya ke arah pedang yang menembus ke dadanya.

Oliver menarik pedang yang menancap di punggung Ryan sampai menembus ke dada.

"Ini lah jika kau tidak mau menuruti perkataan ku. Semua orang yang kau sayangi akan menghilang." Ucap Oliver kepada Vania.

Vania langsung menghampiri Ryan dan memapah kepala Ryan di pahanya.

"Ryan... Bertahanlah... Aku mohon..." Ucap Vania dengan suara yang bergetar, mata Vania mulai berkaca-kaca saat melihat kondisi Ryan saat ini.

"Va-Vania... Jika hidupku memang sampai di sini, tolong tetaplah hidup untukku." Vania menggeleng.

"Tidak, Ryan. Kamu gak boleh ngomong kayak gitu kamu harus tetap hidup. Aku mohon bertahanlah..." Kata Vania, ia menangis dan Isak tangis nya terdengar oleh Ryan.

"Hei, jangan menangis. Aku tidak apa-apa, aku akan berusaha untuk tetap bertahan sebisaku." Ucap Ryan sembari mengusap air mata Vania menggunakan tangan kiri nya.

"Aku... Tidak bisa melihat mu seperti ini Ryan..."

Melihat kesempatan ini, Oliver memutuskan untuk membunuh Vania juga karena walaupun ia mendapat kan kekuatan tersembunyi itu, dia tidak bisa membuka segelnya hanya dengan mantra kuno.

Saat hendak membunuh Vania menggunakan pedang miliknya, sebuah cahaya menyilaukan mata semua orang yang berada di sana.

Seorang wanita berdiri di depan Oliver, wanita itu adalah istrinya.

"Lexa..." Ucap Oliver, seketika pedang yang ia genggam langsung terjatuh ke tanah.

"Sayang, berhenti lah. Kembali lah kepada keadilan, jangan membunuh orang-orang yang kau benci hanya untuk melampiaskan keegoisan mu." Ujar Lexa selaku istri dari Oliver.

Oliver seketika terduduk di tanah dengan lutut yang menyentuh tanah terlebih dahulu.

"Maafkan aku Lexa, aku kehilangan semuanya semenjak kau meninggal... Aku tidak bisa berpikir jernih, aku tidak punya tujuan hidup lagi... Dendam ku tidak akan pernah terbalaskan." Kata Oliver, Lexa berjongkok di depan suaminya itu.

"Lupakanlah masa lalu, sekarang aku sudah bahagia banyak orang-orang tidak bersalah yang meninggal begitu saja. Jangan menyiksa orang lain yang tidak bersalah, suamiku."

𝙶𝚄𝙰𝚁𝙳𝙸𝙰𝙽 𝙰𝙽𝙶𝙴𝙻 [𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang