29 Rencana yang bocor

32 11 15
                                    

Keesokan harinya...

Saat ini Ryan tengah menemani Vania pergi berjalan-jalan hanya berdua, ia merasakan hal yang berbeda ketika berada di dekat Vania. Ryan merasa bahwa Vania bukanlah Vania yang ia kenal.

"Vania." Panggil Ryan, Vania mengalihkan pandangannya ke arah pria tampan itu.

"Lihat mata ku, Vania." Ucap Ryan, Vania mengikuti instruksi yang diberikan oleh Ryan. Tatapan mata Ryan membuat Vania merasa tertekan karena mantra itu akan bereaksi. Lantas ia pun langsung memejamkan matanya.

"Ada apa, Vania? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Ryan.

"I-iya aku baik-baik saja, mungkin aku hanya terlalu lelah." Kata Vania, melihat hal itu Ryan merasa semakin curiga ia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Sementara itu Vania yang asli tengah berada di dalam kamar nya di kediaman Dylan Vania terlihat sedikit kesakitan, dadanya begitu sakit seakan ada benda yang menusuk dadanya.

Vania menekan dadanya yang terasa sakit, ia terduduk lemas di lantai sembari meringis kesakitan.

"Tolong... Aku.." Ucap Vania dengan suara yang bergetar, rasa sakit itu semakin menjadi ketika Vania mencoba untuk berdiri.

Pandangan matanya mulai terlihat kabur, tak lama setelah itu Dylan berlari menghampiri Vania.

"Vania, ada apa? Apa yang terjadi?" Tanya Dylan sembari berjongkok di samping Vania.

"Dylan... Tolong aku.. rasanya sangat sakit.." Ujar Vania.

"Baiklah." Kata Dylan, ia mengeluarkan kekuatannya untuk menyembuhkan Vania. Sepertinya rasa sakit yang Vania rasakan muncul bukan karena pengaruh kekuatan Dylan, karena itu Dylan akan menyembuhkan rasa sakit yang saat ini Vania rasakan.

Perlahan rasa sakit itu menghilang bersama dengan kesadaran Vania. Dylan langsung menangkap tubuh Vania hingga ia tak terjatuh ke lantai.

"Sepertinya ini efek dari segel itu." Ucap Dylan lalu ia mengangkat tubuh Vania dan meletakkannya di atas kasur, tubuhnya sangat lemas dan dingin.

Lantas Dylan pun pergi untuk mengambil ramuan miliknya, Vania adalah pemilik kekuatan tersembunyi yang dahsyat oleh karena itu ayah Samuel menyegel kekuatan itu di dalam tubuh Vania terkadang segel itu selalu menyakiti tubuhnya. Tak jarang Vania tiba-tiba merasakan rasa tusukan pedang di dadanya padahal tidak ada apapun di sana.

Tak lama setelah itu Dylan berjalan kembali sambil membawa ramuan miliknya, Dylan pun duduk di samping Vania kemudian menyangga kepala gadis cantik itu dengan lengannya.

Perlahan Dylan meminumkan ramuan itu, ajaibnya ramuan itu cepat sekali bekerja. Vania membuka matanya, ia menatap wajah Dylan yang nampak jelas di matanya.

"Dylan, terimakasih karena sudah menolongku." Kata Vania lalu tersenyum tipis.

"Sama-sama, syukurlah kamu sudah siuman." Sahut Dylan, perlahan Vania duduk di atas ranjang nya di bantu oleh Dylan.

"Apa kamu sering merasakan sakit seperti tadi?" Tanya Dylan.

"Ya, aku sering merasakannya. Tapi aku tidak tau penyebabnya." Jawab Vania berbohong, sebenarnya ia tau apa penyebabnya namun Vania merahasiakan nya dari Dylan.

"Begitu..." Kata Dylan. Laki-laki tampan itu sebenarnya tau apa yang sedang terjadi, ia juga tau kalau Vania tengah menyembunyikan sesuatu dari nya namun Dylan tidak mau merusak semua rencana yang sudah lama ia susun.

"Kamu sebaiknya beristirahat, aku akan menyiapkan makanan." Ujar Dylan namun Vania menggeleng.

"Tidak, aku akan pergi ke taman. Rasanya aku membutuhkan udara segar." Kata Vania, Dylan mengangguk seraya mengizinkan Vania untuk pergi ke taman.

𝙶𝚄𝙰𝚁𝙳𝙸𝙰𝙽 𝙰𝙽𝙶𝙴𝙻 [𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang