Keesokan harinya Vania membuka matanya, ia melihat cahaya matahari yang menembus kelopak matanya.
Perlahan Vania bangun dari posisinya yang tadi tidur menjadi duduk. Vania sudah tidak merasakan rasa sakit itu lagi dan jika di pikir-pikir mengapa Ryan bisa membuat rasa sakit itu hilang? Hanya itu yang terus terlintas di benaknya.
Krekek....
Pintu kamar Vania terbuka dan masuk lah Ryan bersama anak kecil kesayangannya yaitu Kai.
"Mamah~ apa mamah masih sakit?" Tanya Kai sembari berdiri di samping Vania yang masih duduk di atas kasur empuk nya, Vania tersenyum lalu berkata.
"Mamah sudah tidak sakit lagi, jadi kamu tidak perlu khawatir." Jelas Vania Kai terlihat senang mendengar nya.
Kemudian Vania mengalihkan tatapannya ke arah Ryan yang sedari tadi tengah menatapnya.
"Ryan terimakasih sudah menjaga Kai dan aku minta maaf karena tadi malam sudah merepotkan mu..." Ucap Vania, Ryan mengangguk mengerti.
"Ayah, Kai mau ayah nemenyin mamah bial mamah enggak tatit lagi." Kata Kai yang masih imut dan polos.
Ryan dan Vania saling menatap secara seksama ketika mendengar hal itu keluar dari dalam mulut imut Kai, kemudian Vania kembali menatap anak kecil imut itu.
"Kai, mungkin ayah mu sibuk jadi tidak bisa menemani mamah. Jadi kamu tidak perlu khawatir." Ucap Vania, namun Ryan langsung menentang nya dan berkata bahwa ia siap menemani Vania dalam kondisi apapun.
"Tidak. Ayah tidak sibuk, sesibuk sibuknya ayah pasti ayah akan menemani mamah mu dalam kondisi apapun." Kata Ryan sembari sesekali mengalihkan tatapannya ke arah Vania.
"Apa?" Ucap Vania yang tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Yeay!" Ucap Kai sembari melompat karena senang.
Ryan menatap wajah Vania yang memerah, sekarang Ryan tau bagaimana rasanya kehangatan dari seseorang yang istimewa di hidupnya.
Setelah beberapa saat, Vania berjalan bersama dengan Ryan dan Kai. Namun ia melihat Ethan yang sepertinya tengah sangat sibuk.
"Ethan, apa yang kamu lakukan?" Tanya Vania sembari berdiri menatap Ethan yang tengah duduk di tahtanya.
"Oh? Vania, aku sedang mengurus sesuatu dan mungkin aku akan pergi selama berbulan-bulan." Kata Ethan.
"Tapi kenapa?" Tanya Vania yang bingung.
"Ada banyak hal yang harus aku urus, terutama tentang keamanan Klan Serigala. Kemarin ada yang berani menerobos perbatasan, jika di lihat dari jejak nya sepertinya mereka berjumlah 4 orang dan mereka berasal dari Klan yang berbeda dengan kita." Jelas Ethan.
"Jadi maksud pemimpin, Klan itu adalah Klan Serigala Hitam?" Tanya Ryan yang di jawab anggukan oleh Ethan.
"Klan Serigala Hitam?" Ucap Vania mengulangi perkataan Ryan.
"Ya benar, walaupun mereka sejenis dengan kita tapi mereka tidak pernah bersahabat bahkan sering terjadi pertempuran antar Klan Serigala yang menelan banyak korban, salah satunya ibu mu Vania." Ujar Ethan, Vania tertegun ketika mendengar hal itu.
"Apa? Tapi bagaimana bisa..."
"Aku pernah menceritakan semua nya yang aku tau, ibu mu sudah di bunuh oleh pemberontak dari Klan Serigala putih yang bekerja sama dengan Klan Serigala Hitam." Ucap Ethan. Bagi yang belum tau, Klan yang sekarang di pimpin oleh Ethan adalah Klan Serigala Putih.
"Mamah, jangan cedih. Nanti Kai nangis nih kalau mamah cedih.." Kata Kai sembari memegang kaki Vania, kemudian Vania tersenyum lalu menggendong Kai.
"Iya mamah tidak akan sedih." Kata Vania sembari tersenyum menatap Kai yang tengah menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙶𝚄𝙰𝚁𝙳𝙸𝙰𝙽 𝙰𝙽𝙶𝙴𝙻 [𝙴𝙽𝙳]
WerewolfSkip aja kalo gak suka(ノ`Д')ノ彡┻━┻ [DILARANG KERAS UNTUK MENG-COPY/MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN!] Ini murni imajinasi author yah, jika ada kesamaan nama tokoh, latar, dan cerita, itu hanya kebetulan saja dan tidak bermaksud untuk meniru. SEMOGA MENGHIB...