22 Pertempuran

33 10 0
                                    

Ayah Samuel tiba-tiba memiliki firasat yang buruk, ia merasa sesuatu telah terjadi kepada putrinya. Namun apakah ia akan pergi menemui Vania atau tidak?

Setelah tiga puluh menit, akhirnya Ryan bisa memulihkan kondisi tubuh Vania menjadi normal.

"Akhirnya." Ucap Ryan lalu menghela napas lega setelah ia berhasil menstabilkan kekuatan segel tersembunyi di dalam tubuh Vania.

Vania kelihatannya masih tertidur mungkin karena merasa lelah dan lemas jadi dia malah tertidur.

Tak sengaja Fifi melihat hal itu, dia benar-benar terkejut ketika menyadari bahwa Vania adalah pemilik kekuatan tersembunyi.

"Jadi benar..." Kata Fifi dengan suara yang pelan, walaupun begitu Ryan masih bisa mendengar nya karena pendengaran nya yang tajam.

"Jangan bersembunyi, cepat keluar." Ujar Ryan, Fifi tersentak kaget ketika Zen berada tepat di belakang nya.

"Dalam peraturan tertulis jika siapa pun yang berani menguping pembicaraan tuan Ryan akan menanggung akibatnya dengan cara membersihkan taman sendirian selama tiga hari." Jelas Zen yang tiba-tiba muncul di belakang Fifi.

"Astaga, kau tidak memberitahu ku bahwa ada peraturan di sini." Ucap Fifi dengan nada kesal.

"Oh? Aku belum memberikan ini padamu. Ini ambil lah, dan jangan lupa dengan hukuman yang harus kau kerjakan karena di rumah ini tidak ada yang bisa masuk atau keluar begitu saja." Ujar Zen sembari meletakan sebuah formulir di telapak tangan kanan Fifi.

"Fifi. Apa kamu berani menguping pembicaraan ku seperti tadi?" Tanya Ryan yang sekarang tiba-tiba berada di sampingnya.

"Ryan?! A-aku tidak bermaksud untuk menguping pembicaraan mu, aku hanya kebetulan lewat saja..." Kata Fifi, Ryan menyilangkan kedua tangannya di dada seakan kurang puas dengan jawaban Fifi.

"Aku sudah menyembuhkan mu, jika tidak ada apa pun lagi aku ingin kau pergi." Ucap Ryan, Fifi tertegun mendengar hal itu.

"Tapi kamu bilang aku boleh tinggal di sini tapi dengan satu syarat, aku harus mematuhi perintah istri mu dan aku mematuhinya. Apa itu tidak cukup?" Tanya Fifi, Ryan terdiam sejenak kemudian berkata.

"Yang boleh tinggal di sini seterusnya adalah Klan Serigala putih karena ini rumah milik ku, dan kau berbeda."

"Aku mohon Ryan, tolong izinkan aku untuk tinggal lebih lama di sini. Aku sudah tidak memiliki keluarga lagi, bahkan Klan ku semuanya sudah di bunuh oleh pemberontak. Sekarang hanya tersisa aku saja, aku mohon Ryan hanya kau yang bisa menolong ku." Ucap Fifi.

"Kau boleh tinggal di sini, tapi tidak ada yang boleh membocorkan rahasia keluarga ku. Jika kau berani membocorkannya, jangan harap masih bisa bernapas lagi." Ucap Ryan dengan nada mengancam, Fifi mengangguk mengerti.

Ryan masih kejam ternyata....

Benak Fifi, Fifi itu memang orang yang cantik dan seksi namun karena statusnya bukan keturunan Klan Serigala putih jadi agak sulit bagi Ryan untuk menerimanya begitu saja.

Setelah beberapa saat, Vania membuka matanya dan ia melihat Ryan yang tengah duduk menatap nya dengan tatapan kosong.

"Ryan." Panggil Vania, Ryan langsung tersadar dari lamunannya kemudian ia mengelus rambut Vania dengan lembut.

"Bagaimana kondisi mu, Vania? Apa sudah merasa lebih baik?" Tanya Ryan, Vania pun bangun dari posisinya yang tadinya terbaring menjadi duduk.

"Aku sudah merasa lebih baik. Ryan maafkan aku karena selalu menjadi beban untukmu, aku tidak bermaksud untuk merepotkan mu..." Ujar Vania sembari menundukkan wajahnya dalam-dalam.

𝙶𝚄𝙰𝚁𝙳𝙸𝙰𝙽 𝙰𝙽𝙶𝙴𝙻 [𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang