27 Penculikan

31 11 0
                                    

"Kai, kenapa kamu hanya sendirian?" Tanya Vania sembari berjalan menghampiri Kau yang tengah menulis.

"Om Zen bilang kalau dia akan kembali sebentar lagi, ada hal yang harus di urus." Jelas Kai, Vania mengangguk mengerti.

"Tulisan tangan mu sangat indah." Puji Vania, Kai tersenyum lalu berkata.

"Terimakasih mamah, aku senang bisa belajar." Ucap Kai, Vania tersenyum lalu mengalihkan tatapannya ke arah Ryan yang tengah duduk bersebelahan dengan nya.

"Ayah, apa aku boleh menanyakan sesuatu?" Kata Kai memulai suasana.

"Katakan saja." Respon Ryan.

"Apa Klan Serigala berbahaya bagi manusia?" Tanya Kai.

"Tidak semua Klan Serigala berbahaya, kecuali manusia itu berani mengusik wilayah kekuasaan Klan Serigala." Jelas Ryan, Kai mengangguk mengerti.

Tak lama setelah itu Zen pun berjalan menghampiri mereka bertiga.

"Maaf aku terlalu lama tuan muda. Oh? Ada tuan Ryan dan nona Vania."

"Kau sudah kembali Zen, bagaimana pekerjaan mu?" Tanya Vania.

"Aku sudah mengurus semuanya nona, jangan khawatir." Jawab Zen dengan singkat dan jelas.

"Baguslah, tolong bimbing Kai dengan baik yah aku akan menyiapkan makanan biar Ryan yang mengawasi kalian." Kata Vania yang di balas anggukan oleh Zen.

Kemudian Vania pun berjalan meninggalkan tempat tersebut, Vania berjalan menyusuri taman yang indah. Langkah kaki kecilnya terhenti ketika ada seseorang yang memanggil namanya.

"Nona Vania." Panggil orang tersebut, Vania pun mengalihkan atensinya ke sumber suara.

Ternyata dia adalah salah satu panglima di kastel mereka.

"Ya?" Sahut Vania.

"Nona, tuan Samuel memanggil anda." Jelas sang panglima.

"Benarkah?" Tanya Vania yang di balas anggukan oleh panglima tersebut.

"Baiklah kalau begitu." Vania pun menyuruh salah satu pelayan untuk menyiapkan makanan dan mengantarkan nya kepada Kai.

Saat tengah berjalan, Vania merasakan hawa yang berbeda ini terasa seperti kerajaan lain.

Ia tidak bisa mengetahui suasana di sini karena kekuatannya dilarang untuk di gunakan bisa di bilang kekuatan Vania itu adalah kekuatan terkutuk jika tidak di kendalikan.

"Panglima, apa kau merasakan hawa yang berbeda?" Tanya Vania, namun tidak ada sahutan dari sang panglima. Lantas Vania pun membalikkan tubuhnya, ia terkejut saat menyadari panglima tadi menghilang tanpa jejak.

"Kenapa dia menghilang?" Ucap Vania yang merasa bingung.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang membuat tubuhnya tidak bisa bergerak bahkan ia tidak bisa berbicara.

Apa__Apa yang terjadi?

Benak Vania, terdengar suara langkah kaki seseorang yang berjalan mendekati nya.

"Nona Vania... Maaf aku tidak sopan dengan mu, tapi aku tak punya pilihan." Kata orang tersebut, matanya melebar ketika melihat Zen yang melakukan ini semua.

Zen pun membuat Vania bisa berbicara menggunakan kekuatannya.

"Zen, apa yang kau lakukan? Kenapa kau melakukan ini?" Tanya Vania, Zen hanya diam.

"Jawab aku Zen!"

"Sudah dari awal aku adalah mata-mata bagi Klan Serigala putih hanya untuk mencari informasi tentang kekuatan tersembunyi milik mu nona. Dan sekarang aku sudah memiliki cukup informasi, aku akan membawamu." Ujar Zen kemudian ia menghilangkan kesadaran Vania dengan cara menggunakan kekuatan yang sudah ia pelajari dari pemimpinnya untuk keadaan tertentu.

𝙶𝚄𝙰𝚁𝙳𝙸𝙰𝙽 𝙰𝙽𝙶𝙴𝙻 [𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang