17 Keturunan Murni

41 13 0
                                    

Saat tengah makan malam, Vania tengah mencari waktu yang tepat untuk meminta izin kepada ayah Samuel mengenai tawaran Ryan beberapa waktu yang lalu.

"Ayah." Panggil Vania, sedangkan ayah Samuel hanya mengalihkan pandangannya ke arah putri cantiknya itu.

"Aku ingin membicarakan sesuatu dengan ayah." Jelas Vania, awalnya ayah Samuel hanya terdiam kemudian ia pun berkata.

"Bicara lah, putriku." Ucapnya.

Vania menarik napasnya panjang kemudian ia mulai berbicara.

"Ayah, sebenarnya aku ingin meminta izin kepada mu untuk tinggal kembali di kota... Apa boleh?"

Mendengar hal itu Ethan langsung mengalihkan atensinya ke arah Vania dan agak sedikit tersedak karena terkejut.

"Kamu akan tinggal bersama siapa?" Tanya ayah Samuel.

"Aku akan tinggal bersama dengan___" Sebelum menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba Daniel datang dan memberitahu bahwa terjadi masalah di luar.

"Mohon menghadap. Maaf mengganggu waktu kalian, pemimpin. Ada masalah yang sedang terjadi di luar. David datang ke sini dan sekarang Ryan tengah menahan nya di pintu masuk." Ujar Daniel. Lantas Vania dan Ethan pun merasa terkejut berbeda dengan Kai yang merasa kebingungan dengan situasi ini.

"Apa?! David? Tapi bagaimana bisa..." Kata Vania kemudian ia langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Aku akan pergi menemui nya. Kai, kamu tetap di sini bersama kakek." Ucap Vania yang di balas anggukan oleh Kai.

"Vania, biarkan aku juga ikut dengan mu." Kata Ethan sementara Vania hanya mengangguk kemudian mereka pun bergegas menuju tempat kejadian.

Sesampainya di sana Vania tertegun melihat sosok yang berada tepat di hadapan nya.

Ya benar, David tengah berada di hadapan Vania yang terus menatapnya dengan tatapan tak percaya.

"David... Bagaimana kau..." Vania tak melanjutkan perkataannya karena melihat  David yang sudah sekian lama menghilang.

Ryan langsung menengahi mereka berdua.

"Jangan berani-berani nya kau menyentuh Vania. Jika kau ingin membunuhku bunuh saja aku tapi kau tidak perlu menyakiti Vania." Kata Ryan, David hanya menyeringai.

Vania merasa bahwa David yang berada di depannya ini bukan lah David yang ia kenal. Ini seperti orang lain...

"Aku tidak ada urusan dengan mu. Aku hanya ingin berbicara dengan Vania sebaiknya kau menyingkir." Ucap David, Vania menepuk pundak Ryan dengan lembut.

"Tak apa, Ryan. Aku akan berbicara dengan nya." Kata Vania.

"Baiklah, tapi aku tidak akan pergi." Ucap Ryan kemudian ia menatap David dengan tatapan mencurigakan sebelum pada akhirnya ia berjalan menuju tempat Ethan berdiri.

"David, bagaimana bisa kamu hidup lagi?" Tanya Vania, David menggapai kedua tangan gadis cantik itu lalu berkata.

"Aku tidak hidup, kamu hanya melihat bayanganku saja. Vania, aku harus meminta maaf kepada mu sebelum aku pergi untuk selamanya, maafkan aku karena aku sudah menjadi orang yang buruk untuk mu. Aku merasa tak pantas, dan maaf karena aku sudah berkhianat kepada Klan Serigala dan aku memang pantas mati. Percayalah Vania, kelak hanya kau yang bisa mengubah kehidupan Klan Serigala ini. Karena mungkin kedepannya akan terjadi hal-hal di luar dugaan. Aku ingin memberikan mu ini." Ujar David kemudian mengeluarkan sebuah kalung liontin kristal biru kepada Vania.

"Kalung ini akan berguna saat nyawa orang lain tengah sekarat."

"Maksud mu?" Tanya Vania yang masih belum mengerti dengan maksud dari perkataan David.

𝙶𝚄𝙰𝚁𝙳𝙸𝙰𝙽 𝙰𝙽𝙶𝙴𝙻 [𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang