Chapter 23

41 15 0
                                    

Typo bertebaran!!🙏

Happy reading all 📖

💠💠

Chelsie merasakan tubuhnya hangat saat seseorang memeluknya, dan itu membuatnya mendongak untuk menatap siapa yang memeluknya. Chelsie terdiam saat mengetahui siapa orang memeluknya, bahkan orang itu kini sibuk melepas jas nya dan memakaikan jas itu pada tubuhnya.

Raefal, dia adalah orang yang baru saja memeluknya dan memberinya jas. Raefal kini memegang kedua bahu Chelsie dan membawanya berdiri dan Chelsie hanya menurut.

"Ngapain lo disini?" Tanya Chelsie sedikit keras. Namun karna hujan yang cukup deras membuat suaranya terdengar pelan.

"Gue nyariin lo, gue minta maaf." Ucap Raefal memeluk Chelsie dengan erat ia sungguh menyesal karna sudah membuat Chelsie merasa malu dipesta tadi.

"Gue gak ngizinin lo meluk gue."

"Please Chelsie, maafin gue. Gue nyesel banget, gue gak bermaksud sama sekali buat bikin lo malu. Gue cuma gak suka liat lo sama Azka Chelsie, gue cemburu." Ucap Raefal sungguh-sungguh.

"Emang lo siapa gue Rae??"

"Gue tau, gue cuma orang asing buat lo Chelsie. Tapi, apa salah kalo gue ngerasa cemburu saat orang yang gue sayang deket cowo lain, walaupun dia Azka."

Raefal sama sekali tidak berniat untuk melepas pelukannya, ia justru semakin mengeratkan pelukannya yang nyatanya benar-benar nyaman untuknya.

"Lo tau lo cuma orang asing Rae, berarti gue juga cuma orang asing buat lo. Jadi gak seharusnya lo kaya gitu, gak seharusnya lo punya rasa cemburu ke gue." Ucap Chelsie yang hanya diam meski Raefal semakin mengeratkan pelukannya.

Sedangkan Raefal hanya menggeleng kuat mendengar ucapan Chelsie, Chelsie bukan orang asing baginya. Chelsie salah...

"Nggak! Gue mungkin emang orang asing bagi lo, tapi lo__ Chelsie Veronica lo itu orang yang berarti buat gue, lo spesial bagi gue Chelsie." Ucap Raefal.

Chelsie hanya diam, ia tidak tau harus berkata apa. Namun, ada sesuatu yang aneh dalam dirinya. Mendengar semua penuturan Raefal membuat hatinya terasa menghangat, bahkan ia tidak keberatan Raefal terus memeluknya sejak tadi.

"Maafin gue ya, please." Ucap Raefal lagi.

Keduanya kini terlalu larut dalam suasana hingga mengabaikan hujan yang masih mengguyur mereka. Raefal tersadar lebih dulu dan langsung melepas pelukannya, ia menatap Chelsie yang juga menatapnya. Dapat Raefal lihat bibir pucat Chelsie dan juga lebam diwajah Chelsie seketika Raefal membola dan segera menggendong Chelsie dan membawanya ke mobil.

"Sorry ya, gue gak bakal macem-macem." Ucap Raefal yang menggendong Chelsie brydal style.

Raefal masuk kedalam mobilnya tanpa menurunkan Chelsie, bahkan Chelsie kini duduk di pangkuan Raefal. Raefal menempelkan punggung tangannya dikening Chelsie sesaat, lalu membenarkan jas yang dipakai Chelsie sebelum ia menghidupkan mesin mobilnya dan meninggalkan tempat itu.

"Bertahan Chelsie, kita kerumah sakit." Ucap Raefal yang terlihat begitu panik.

Chelsie hanya diam, ia memejamkan kedua matanya karna kepalanya yang terasa sangat berat. Ia bahkan menyandarkan kepalanya pada dada bidang Raefal tanpa memperdulikan posisi nya saat ini, kedua tangannya tanpa sadar memeluk pinggang Raefal dan menyembunyikan wajahnya di dada Raefal menahan pening.

My Reason_ [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang