2

800 9 0
                                    

Kris : kak, kau dari mana saja?

Tepat pukul 8. Alea baru pulang ke rumah. Rumah besar berdiameter 50x100, dalam pandangan Alea hanyalah cangkang kosong yang sepi. Saat kutukan pak Anton berlangsung banyak pembantu diliburkan. Jadinya rumah sebesar dan seluas itu hanya berisi 4 orang.

Alea : kau sudah makan, Kris?

Kris : belum, kau sendiri?

Alea : aku tidak lapar.

Alea membuang tas sekolahnya sembarangan. Ia lantas merebahkan tubuhnya di sofa empuk ruang keluarga. Pandangannya kosong.

Kris : ayah, kutukannya kali ini semakin aneh saja.

Alea : ada apa emangnya?

Kris : tadi sepulang sekolah, aku masuk kamar melihatnya. Bola matanya berdarah.

Alea : apa ibu ada?

Kris : ada, ibu hanya diam.

Alea : Kris, kapan ini berakhir?

Kris : tidak tau.

Kedua remaja itu tampak lesu. Kemewahan sekeliling sama sekali tak menarik hati. Hampa.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Mendaki bukanlah hobi Joner. Tapi, demi mematahkan kutukan adik ipar membuatnya rela melakukannya. tadi saat ia menemui guru spiritualnya, Joner disuruh mendaki gunung Lorens. Gunung yang dianggap keramat sebagian warga yang percaya hal gaib, banyak bersemayam segala macam makhluk menyeramkan. Menurut penuturan guru Joner, salah satu makhluk di sana ada yang bisa menghilangkan berbagai macam kutukan. Walau belum terbukti kebenaran cerita sang guru, Joner tak ingin kalah sebelum perang. Dan disinilah ia sekarang.

Pak Joner : gelap sekali. Apa memang benar, makhluk itu ada? Apa hanya legenda?

Joner mulai putus asa.

Pak Joner : Viona, maaf aku gagal lagi kali ini.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Esoknya, Alea bangun agak siangan. Erangan kesakitan ayahnya sepanjang malam membuat tidur gadis itu terganggu.

Dengan langkah malas Alea masuk dapur guna mengisi perut.

Pak Joner : alea, selamat pagi.

Sang paman duduk di kursi makan dengan wajah ceria.

Alea terkejut akan kedatangan pamannya yang tak biasa. Dan juga sosok pria asing disebelah sang paman.

Alea : paman, tumben pagi-pagi sudah datang.

Pak Joner : ayahmu memanggilku.

Alea : ayah?!

Wajah kaget tak bisa disembunyikan Alea.

Alea : bukannya ayah masih sakit.

Pak Anton : sekarang tidak lagi, sayang.

Pria yang sebelumnya sekarat itu masuk dapur dengan sehatnya. Wajahnya berseri seperti sediakala.

Alea : ayah..

Terkejut melihat pak Anton berjalan santai ditemani ibunya di samping. Ia segera berlari memeluk ayahnya.

Alea : ayah, ini baru 2 hari. Apa yang terjadi ayah? Siapa yang menghentikan kutukan itu?

Alea belum melepas pelukan.

Pak Anton : sayang, pelan-pelan. Jangan menyerang ayah dengan banyak pertanyaan.

Alea : ayah, aku senang kutukan ayah sudah hilang.

Bu Anton : hilang selamanya sayang.

Alea : benarkah?

Gairah Suami DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang