tiga belas

274 4 0
                                    

Kamar mandi gubug yang ditinggali Justin benar-benar diluar perkiraan Alea. Bagaimana tidak, jarak kamar mandi di tempat ini lumayan jauh, yakni sekitar dua meter dari gubug utama. Tapi, demi bertahan hidup di rimba seluas ini, Alea agaknya harus bersyukur sedikit pada musuhnya itu karena masih mau menampungnya. Dan dibalik itu sempat tertera penyesalan karena dulu pernah dengan tega membakar rumah pemuda itu. Tapi, sekali lagi Alea menegaskan bahwa apa yang dilakukannya saat itu disebabkan oleh keluarga Justin sendiri. Jadi, jangan salahkan dia menghanguskan tempat tinggal mereka.

Alea : itu bukan salahku, kau sendiri yang menyuruhku melakukannya.

Gerutu Alea sambil berjalan ke arah kamar mandi.

Sementara itu di balik jendela kayu dapur. Justin menyaksikan bagaimana gadis itu melangkah menuju tandas. Dalam benaknya dia telah merencanakan sesuatu untuk berbalas dendam.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Kris merasakan ketidak nyamanan berada di rumah semenjak kesembuhan sang ayah dari kutukan. Bagaimana tidak setiap sudut rumahnya kini terdapat sesaji dengan bau dupa menyengat. Selain itu dia juga merasakan perbedaan sikap pak Anton akhir-akhir ini. Ayahnya itu semenjak terbebas dari kutukan gaya bicaranya kian congkak, mudah marah dan sedikit-sedikit main pecat pegawai yang hanya melakukan kesalahan kecil.

Contohnya saja saat sarapan pagi ini.

Pak Anton : ini roti kapan?

Nada tinggi.

Pembantu 2 : kemarin tuan.

Ketakutan di samping kursi duduk pak Anton..

Pak Anton : roti kemarin?

Semakin tinggi.

Pembantu 2 : benar tuan.

Semakin menunduk dalam. Mungkin dalam hati menyadari bagaimana akhir dari peristiwa ini.

Pak Anton : roti kemarin kau suguhkan padaku? Hah.

Membentak.

Pembantu 2 : maaf tuan.

Pak Anton : kau ingin aku mati keracunan ya? Hanya orang miskin yang makan roti sisa kemarin.

Pembantu itu terdiam.

Pak Anton : kerjaan tidak becus minta gaji besar tiap bulan. Agar hidupmu lebih menderita lagi, sekarang juga angkat kaki dari sini. Aku tidak ingin melihat wajah melaratmu lagi.

Dan terjadilah apa yang dicemaskan. Kejadian itu disaksikan Kris bersama ibunya. Mereka hanya bisa menonton tanpa bisa membantu.

Kris yang tak tahan dengan sikap sang ayah di rumah. Berniat menemui kakaknya di sekolah. Akan tetapi, saat tiba di sekolah dia justru tak melihat kehadiran sang kakak. Kekhawatirannya kian bertambah.

Kris : kak, keluarga kita tidak sedang baik-baik saja.

Bergumam sedih. Dia kini duduk memandangi makanannya di kantin.

Kris : kita harus keluar dari pusaran ini.

Bergumam lagi... Lalu...

Maria : rumah Justin kebakaran. Kasian banget dia.

Duduk bersama Bella di seberang meja Kris.

Bella : apa dia akan putus sekolah? sudah beberapa hari dia bolos.

Maria : dia sudah tidak punya tempat tinggal Bel. Kemungkinan itu pasti ada.

Bella : kasian, kira-kira dia ikut siapa ya?

Maria : paman serta bibinya mungkin. Justin tidak pernah cerita prihal keluarganya.. kita hanya tau jika dia hanya hidup bersama ayahnya.

Bella : benar, di manapun dia tinggal.. semoga dia bahagia.

Gairah Suami DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang