lima belas

244 7 0
                                    

Ruang kantor itu tampak suram karena minimnya penerangan. Bau pengap juga tercium di segala sudut ruangan. Hal itu terjadi bukan karena jarang mendapat layanan kebersihan melainkan sang penghuni kantor yang memang menginginkan hal macam itu.

Pak Anton : kau suka kita main di sini?

Wanita muda itu tampak mengamati sekeliling. Bulu kuduknya berdiri.

Fina : aku kira kita main di hotel. Dan kantormu ini juga agak serem.

Pak Anton : bukankah itu akan menambah kemesraan?

Fina : iya sih tapi....

Pak Anton lalu mengeluarkan segepok uang lagi. Kira-kira jumlahnya 20 juta.

Pak Anton : bagaimana kalo aku tambah lagi uangnya?

Jangankan Fina, orang lainpun jika dikasih uang sebanyak itu pasti akan terlena.

Mata Fina langsung melotot dibarengi senyum yang merekah lebar.

Fina : siapa yang bisa menolak uang sebanyak ini.

Tangan kecilnya langsung menyaut cepat. Buru-buru memasukan kedalam tas.

Sesuai yang pikirkan pak Anton, wanita murahan itu pasti akan segera menyetujui sesuatu yang belum sempat diutarakannya.

Uang memang segalanya.

Pak Anton : baiklah, bisa kita mulai sekarang?

Fina : tentu saja, sayang.

Wanita itu mulai mengeluarkan segala pesonanya untuk memuaskan klien tajirnya ini. Dia langsung menarik tubuh Pak Anton supaya menempel padanya. Belaian-belaian panas tampak Fina kerahkan dan saat hendak mencium bibir pria itu.

Sebuah cengkeraman pedih serta tajam menusuk belakang lehernya. Hal itu tentu membuat Fina kaget setengah mati. Sontak cumbuan yang akan diberikan berhenti total. Tubuhnya merasakan sakit luar biasa.

Fina : aakkhh..

Merintih menahan sakit..

Pak Anton : orang susah tetaplah susah, jangan bermimpi jadi kaya.

Cemooh pria itu sembari melihat kekuatan raja iblis yang akan mengambil tumbalnya. Senyum miringnya seolah mengejek pesakitan Fina saat ini.

Sementara Fina, perempuan yang haus uang dikarenakan terdesak pahitnya hidup tak pernah terbersit akan akhir hayat memilukan seperti ini. Keserakahan seolah memberi jalan pada kematian mengerikan yaitu jadi korban tumbal. Andai saja waktu dapat diputar balik, tentu ia tak akan mau mengambil fatamorgana yang ditawarkan pria didepannya.

Pak Anton menyaksikan bagaimana raja iblis menghabiskan tumbalnya, seolah sudah terbiasa dengan hal seperti itu iapun bergerak ke meja untuk menyelesaikan beberapa lembar proposal pengajuan iklan pada perusahaan yang memerlukan tandatangannya.

Untuk meraih kemapanan dan kesuksesan dunia, harus ada yang dikorbankan. Meski harus melibatkan orang lain, tapi begitulah cara main menuju puncak. Pak Anton telah memberi beberapa tumbal pada sekutunya dan hasil dari usahanya itu sungguh diluar perkiraan. Bisnisnya melaju pesat, banyak klien yang datang padanya untuk kerja sama, mulai dari dalam negeri sampai dari luar negeri. Dan semua itu cukup menyita waktu pak Anton. Dia pun mulai memikirkan untuk membujuk anak laki-lakinya bergabung membantu. Tapi, akhir-akhir ini sosok Kris jarang kelihatan di rumah. Pemuda itu juga jarang menemuinya. Saat pak Anton sedang fokus memikirkan sang anak.

Suara tubuh Fina yang dijatuhkan sangat keras oleh sang raja iblis di lantai, membuyarkan lamunan pak Anton. Pria itu melirik dan menangkap sosok iblis didepannya dengan alis terangkat. Makhluk itu bukanlah sang menantu.

Gairah Suami DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang