tiga puluh lima

55 1 0
                                    

Mengetahui langit gelap total dengan cara tak wajar. pendukung Leonel mulai cemas. Mereka yakin keadaan ini salah satu senjata Nathan guna menyerang balik.

Walcott : apa yang direncanakannya kali ini?

Ketakutan. Meski demikian tekadnya untuk menemui Leonel mengalahkan perasaannya sendiri. Ia harus membujuk sang pemimpin demi terselamatkannya ribuan nyawa para iblis pendukung.

***
Di tempat lain, diantara hiruk pikuk iblis pemberontak yang mulai khawatir tentang gelapnya langit. Ferguson terus mencari sang putri. Meski berita yang disampaikan Henry benar, ia tetap menolak percaya. Putri kesayangannya tak mungkin lenyap dengan mudah.

Ferguson : Elena, kau pasti ada di suatu tempat. Kau tidak mungkin dikalahkan begitu saja.

Bicara sendiri dalam nada putus asa. Sudut matanya mulai berair, menyesali semua keputusan yang telah dibuatnya bersama rekan-rekan seperjuangan.

Ferguson : maafkan aku, Elena. Karena perbuatan ku, kau mengalami hal buruk seperti ini.

Ratapnya ditengah kecemasan para pengikut Leonel.

*********

Sementara itu di villa Nathan. Setelah bergulat dengan perasaan sendiri mengenai kekuatan yang ada pada dirinya serta perasaan bersalah pada Sang Pencipta. Alea tiba-tiba mendapat firasat buruk.

Alea : Morris, kenapa tiba-tiba perasaan ku tak enak?

Morris yang memantau situasi perang tampak tegang. Kepalanya menoleh sedikit kearah sang Nona berusaha mendengarkan.

Morris : Nona, mungkin anda sedang banyak pikiran.

Alea : memang ada banyak hal yang aku pikirkan hari ini, Morris. Tapi, perasaan tak enak ini lain, sebelumnya aku tidak pernah merasakan perasaan seperti ini. Terlalu buruk.

Morris : apa anda memikirkan keselamatan, tuan Nathan? Tenang saja Nona, tuan sudah melancarkan kode serangan T49.

Ini bukan soal sang suami. Rasa tak nyaman ini lebih ke suatu titik terlemah di ulu hati. Soal Nathan, tanpa mengkhawatirkan sudah pasti pria itu akan baik-baik meski perang berlangsung sengit. Alea tak perlu mencemaskan.

Alea : Nathan, aku yakin dia akan baik-baik saja. Aku tak perlu cemas..

Morris : iya, anda harus yakin, tuan bisa melenyapkan para pemberontak itu.

Alea termenung, tak peduli ucapan Morris. Ia berkutat pada perasaan tak enak yang dirasa. Demi mengalihkan perhatian, ia pun keluar rumah guna mengambil udara segar.

Perang yang berlangsung di parlemen berdampak pada kondisi udara di lingkungan villa ini. Kabut tampak menebal hingga membuat jarak pandang jadi buruk.

Alea mematung di teras rumah. Pandangannya mengarah pada kabut mengambang, dalam situasi seperti ini, ia tak bisa mengetahui keberadaan sosok-sosok dibaliknya.

Perasaan tak enak kian nyata. Dadanya terasa sesak kala kilat hijau dengan cepat datang dari dalam kabut mengarah padanya.

Beban pikiran yang sedang dialami membuat Alea lambat menyadari. Ia menghindar namun kala cepat, hasilnya bahu kanan melepuh akibat serempetan cahaya itu.

Alea : aaww.

Memekik sakit. Ia menekan bahunya.

Frank : ah, nyaris saja aku berhasil membunuhmu.

Keluar dari balik kabut.

Alea menoleh dan dilihatnya iblis teman Elena tadi mendekat. Seringai yang ditunjukan mahkluk laknat itu, mudah diartikan kalau kedatangan kali ini untuk balas dendam atas serangan Alea pada Elena.

Gairah Suami DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang