24

159 3 0
                                    

Morris : kekuatan Shouya kadang terlihat dari warna cahaya yang dihasilkan. Semakin indah cahaya yang dihasilkan semakin tidak berbahaya efeknya.

Alea memegangi dada. Dia berusaha berdiri.

Alea : aku mengerti, Morris. Kau tidak mencoba mencelakai ku, kan?

Morris : mana saya berani, nona.

Alea mengusap darah dari mulut. Dia bersiap kembali.

Morris : seperti yang ku katakan, nona. Anda harus fokus.

Alea : aku mengerti, Morris. Sekarang, cepat serang aku lagi.

Morris kembali mengeluarkan Shouya miliknya lalu menghantamkan ke arah Alea. Tak ingin hal menyakitkan itu terulang, kini Alea langsung menghindar. Yang diperlukan hanya fokus. Ya, fokus.

Dari dalam villa hanya terhalang kaca tembus pandang. Nathan memperhatikan pelatihan pelayannya bersama sang istri secara seksama. Baju zirahnya masih melekat sebab dia baru saja tiba beberapa detik lalu.

Pelayan 3 : tuan, anda kapan datang?

Kaget karena melihat majikannya mematung di ruang tamu. Sementara dia mau mengambil alas meja untuk dicuci.

Nathan : apa mereka selalu latihan?

Nadanya terdengar dingin.

Pelayan 3 : iya, tuan. Tuan Morris tak pernah absen melatih nona.

Nathan : siapkan makan, aku mau makan bersama nona malam ini.

Pelayan 3 : baik...

Setelah itu Nathan pergi meninggalkan pelayannya yang masih menundukkan kepala.

💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

Suasana santap malam ini begitu canggung. Tak satupun kata yang keluar dari mulut keduanya. Alea yang kelelahan karena latihannya bersama Morris sama sekali tak mengeluh masalah makanan kali ini. Gadis itu tampak lahap makannya dengan sesekali dilirik oleh Nathan.

Nathan : bagaimana peningkatan latihanmu hari ini?

Alea menghentikan suapannya begitu dengar ucapan Nathan. Ia mengangkat kepala, melihat pria didepannya.

Alea : cukup bagus.

Nathan : apa saja yang kau pelajari hari ini?

Alea : teknik menghindar dan juga tentang Shouya kalian.

Nathan memiringkan senyum.

Nathan : Morris tampaknya melatih mu dengan baik.

Alea : iya, dia baik dalam segala hal.

Mengakui attitude Morris baik kepada Nathan, dirinya juga pelayan lain di villa. Dia memang pria yang bisa diandalkan dalam berbagai hal.

Alis Nathan terangkat sebelah. Api cemburu memercik dalam sanubari.

Nathan : oh, begitu ya? Bagaimana cara Morris melatih mu?

Alea terheran. Pertanyaan ini apa maksudnya?

Alea : seperti pelatih dan murid, memangnya seperti apa lagi.

Nathan : apa dia menyentuhmu?

Mata Alea menyipit.

Alea : menyentuh?

Nathan : seperti ini.

Suara Nathan mendesis persis dibelakang telinga Alea. Tanpa sepengetahuan si gadis, Nathan secepat kilat telah berpindah duduk dibelakang Alea. Sialnya Alea baru tersadar jika ia sedang duduk dipangkuan Nathan.

Gairah Suami DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang