lima

545 5 0
                                    


Waktu seolah terhenti. Ramlan, nama itu tak asing di telinga Alea.

Alea : lepaskan aku, dasar berengsek.

Sore segera beralih petang. Waktu Alea tak banyak. Moris menunggunya di mobil juga Nathan yang mungkin menanti kepulangannya di rumah.

Justin : jangan harap.

Karena tak ingin mendapat masalah. Alea harus melakukan sesuatu demi terlepas dari genggaman Justin. Ia pun mengigit punggung tangan pemuda itu dengan kuat.

Justin : aw, dasar gila.

Justin kesakitan, ia pun segera melepas genggamannya.

Alea : sematkan itu untukmu sendiri. Gila.

Alea lalu berlari menuju parkir mobil. Makanan yang dibeli segera diletakkan dalam bagasi.

Moris : anda lapar, nyonya?

Alea : iya, aku sangat lapar.

Moris : baiklah, lain kali tuan harus membawakan anda bekal ke sekolah.

Apa? Tidak. Alea menolak dalam hati. Sebenarnya ia membeli semua makanan ini untuk menghindari makan di rumah. Tapi, pelayan setia Nathan malah menyarankan ide yang tak pernah ia duga.

Duduk di belakang pengemudi, Alea mulai memakan semua jajanan yang tadi dibeli. Saking asyiknya menikmati makanannya ia sampai tak pedulikan Moris yang mengemudikan mobil dengan cepat.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Pak Anton : aku tidak menyangka jika berita itu berhembus sangat cepat.

Bu Anton : Ramlan, jika dia tidak kau pecat, mungkin rahasia ini masih aman.

Pak Anton : dia melakukan kesalahan, tentu saja aku memecatnya.

Bu Anton : kesalahan apa yang dia perbuat?

Pak Anton : dia mengetahui rahasia paling terbesarku.

Bu Anton : apa itu?

Pak Anton : saat aku berubah jadi babi, dia menyaksikan bagaimana aku membunuh pegawai bagian kehutanan.

Bisnis yang digeluti keluarga Anton memanglah banyak. Mulai dari properti, pabrik garmen, pabrik pengolahan ikan hingga perkebunan sawit. Dan ironinya saat perubahan Anton di Minggu terakhir. Pria itu harus membunuh orang untuk dijadikan tumbal agar bisnisnya terus berkembang pesat. Dan jalan untuk melancarkan aksinya itu dengan masuk ke hutan sawit dan membunuh pegawainya sendiri, yang kebetulan sedang kerja shift malam.

Bu Anton : lalu dia menyelidiki mu?

Pak Anton : iya, dan karena tidak ingin jadi korban ku. Ramlan menghasut pegawai lain untuk keluar dari sana.

Bu Anton : dia pegawai bagian kehutanan?

Pak Anton : benar.

Bu Anton : ah, celaka. Kita memang harus membereskannya.

Pak Anton : aku sudah suruh orang melacaknya.

Bu Anton : orang seperti dia tidak bisa dibiarkan hidup di dunia ini.

Pak Anton : untungnya Joner berhasil membawa Nathan pada kita. Jika tidak, orang-orang akan semakin mempercayai omongan Ramlan pada keluarga kita.

Bu Anton : Joner memang bisa diandalkan. Yang penting untuk saat ini adalah kita harus membersihkan nama baik keluarga kita.

Pak Anton : itu sedang aku lakukan.

Bu Anton : aku akan selalu mendukungmu.

Pak Anton : terimakasih.

Gairah Suami DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang