Kris mendapati perutnya bagai terpilin. Rasa mual pun tak mau kalah. Energi kuat dari perkamen itu menyedot ia, Lucy dan juga Longpe. Yang mengharuskan mereka berakhir di dataran pasir ini.
Hawa dingin menusuk menyambut kala ketiga orang itu bergerak bangkit.
Kris : dimana ini?
Longpe : selamat kau diterima di kelompok ini.
Kris : secepat itu?
Lucy : yang menentukan adalah perkamen ini.
Gadis itu mengambil perkamen lain dari dalam saku.
Lucy : ini adalah perkamen pintu keluar.
Kris masih bingung.
Longpe : dengar, mungkin kau masih bingung dengan keadaan kita sekarang. Tapi, inilah jawaban dari keinginan mu.
Kris : aku ingin keluarga ku terbebas dari belenggu iblis.
Longpe : inilah jawabannya. Perkamen ini mengantar mu pada suatu benda yang bisa mengalahkan iblis itu.
Kris : eh..
Berpikir keras.
Lucy : meski aku tidak tau benda apa yang dimaksud perkamen ini. Tapi, kau harus mengambilnya sendiri.
Kris : bagaimana aku mengambilnya? Tau letaknya saja tidak.
Angin berpasir menghantam mereka.
Longpe : lihat sekitar.
Mereka berada di alam terbuka. Tepatnya di bukit bergurun. Sinar bulan jadi penerang satu-satunya.
Kris : benda apa yang harus aku cari?
Ia mulai mengerti.
Lucy : entahlah.
Longpe : sebaiknya kau mulai cari sekarang. Waktu kita tidak banyak. Karena jika kau melampaui waktu yang ditentukan, kau akan tinggal selamanya di sini.
Kris tersentak. Tinggal selamanya di sini, tentu ia tak mau.
Kris : dari mana aku harus memulai?
Longpe : dari bawah bukit, jangan sampai terlewat. Bahkan lubang sekecil semut pun jangan kau lewatkan.
Kris : begitu?
Mengernyit.
Tanpa pertanyaan lagi. Kris pun mengikuti arahan sang ketua. Ia mulai turun ke bawah.
💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮
Pak Anton berada di ruang gawat darurat sebuah rumah sakit. Ia tak sadarkan diri, bahkan organ vitalnya sama sekali tak menunjukkan kemajuan berarti.
Tak ada yang diharapkan darinya, pak Anton serasa hidup segan mati tak mau. Keadaannya begitu memperhatikan, ditambahi kehadiran arwa korban tumbal menemani di kamar, membuat ruang ICU terkesan horor.
💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮
Ada robekan setelah Justin menggerakkan pisau tadi. Meski belum sepenuhnya tembus. Namun, ini langkah awal agar bisa keluar dari perut ular ini. Ia masih perlu beberapa langkah lagi untuk mendapat kebebasan. Semangat hidup kembali berkobar.
💮💮💮💮💮💮💮💮
Perasaan waspada segera diterapkan begitu Elena tiba dikamar kosong villa Nathan. Ia kemari secara sembunyi-sembunyi, makanya ia memilih kamar kosong ini dibanding tempat lainnya di sini.
Elena : aku harap Nathan masih di parlemen, jangan sampai dia tau aku berada di rumahnya. Jika tidak, dia akan melenyapkan ku.
Berkata sendiri sambil terus mengendap keluar dari kamar. Keadaan yang sepi membuatnya bebas berpindah dari ruang satu ke ruang lain. Tujuannya hanya satu yaitu menangkap Alea dan membawa pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah Suami Dingin
Horrordipaksa menikah dengan orang asing dan di suruh tinggal di rumah mewah di atas bukit harus dituruti Alea agar kutukan ayahnya terbebas. Namun, hal mengerikan terungkap kala dia menemukan bahwa suaminya bukanlah manusia...