14

242 5 0
                                    

Rasa cemas disertai ketakutan berlebih telah menggerogoti keluarga Anton pelan-pelan. Rasanya kedamaian enggan lagi mendekati. Setiap hari kabut suram seakan mengambang didalam rumah Anton mengakibatkan orang-orang disana merasakan aura tidak enak yang nyata.

Salah satu yang paling merasakan hal negatif tersebut adalah Bu Anton. Wanita paruh baya itu selalu merasa cemas berlebihan terhadap anggota keluarganya. Mimpi-mimpi buruk yang tiap malam hadir seakan nyata. Apalagi mengingat suaminya yang kian hari kian aneh.

Bu Anton : Kris, kenapa belum pulang juga?

Cemasnya diikuti gerakan mondar-mandir di ruang tamu.

Bu Anton : apa dia baik-baik saja..

Dia pun mendekati gorden hendak melihat parkiran rumahnya. Namun bayangan hitam yang lewat sekelebat membuatnya menoleh ke belakang seketika.

Bu Anton : siapa?

Berteriak. Bulu kuduknya meremang.

Bu Anton : pelayan..

Memanggil ingin memastikan bahwa yang lewat tadi salah satu pelayannya. Namun, yang didapatkannya hanya udara hampa yang mencekam.

Bu Anton : pelayan... Kalian disana?

Bola mata wanita itu berputar cepat menyisir ruang tamunya yang kosong melompong. Tidak ada pelayan atau siapapun.

Bu Anton : kalian jangan menakut-nakuti ku..

Katanya lagi dengan nada bergetar.

Bu Anton : ini tidak lucu... Cepat kalian keluar.

Berteriak frustasi. Namun, kalimatnya barusan tenggelam dalam lautan ketakutan.

Bu Anton : aku ini majikan kalian, kalian mau main-main denganku..

Kakinya yang gemetar di beranikan untuk maju. Baru satu langkahan pundaknya ada yang menepuk. Tentu saja itu membuat Bu Anton berjingkat kaget setengah mati lalu menjerit sejadi-jadinya.

Joner : hey, diam. Kau ini kenapa?

Begitu melihat orang yang menepuknya adalah saudaranya sendiri. Bu Anton duduk terkulai lemas di lantai.

Bu Anton : Joner...

Terisak saking gembiranya karena kedatangan sang saudara.

Joner : ada apa? Kau baik-baik saja kan?

Bu Anton : Joner, aku tidak baik-baik saja... Aku...

Joner : ayo berdiri.

Pria itu membantu Bu Anton berdiri dan mendudukkannya di sofa empuk.

Joner : kau ini kenapa? Hah.

Bu Anton : aku, aku sangat ketakutan berada di rumah ku sendiri.

Joner : kenapa?

Dia sendiri tau sebabnya. Akan tetapi, tak ingin membuat saudaranya itu terlalu takut.

Bu Anton : seperti ada yang selalu mengawasi ku dan mengangguku.

Joner : rumah mewah begini, mana ada hal macam itu.

Dia tersenyum getir.

Bu Anton : Joner, kau tidak tau saja, bahwa sebenarnya ada yang tidak beres di sini. Semenjak Anton sembuh dari kutukan itu.

Joner : kau berpikir begitu?

Bu Anton : tentu saja. Sebenarnya Joner, siapa sebenarnya menantu ku?

Mendapati pertanyaan itu Joner seakan tersedak ludahnya. Saudaranya itu mulai curiga.

Gairah Suami DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang