"Hai"
"Eunbi?"
"Apa kabar?"
Eunbi tersenyum sambil mengayunkan palu yang dia bawa bikin aera ketar-ketir karna di rumah bener-bener lagi gaada orang
"Gausah takut gue cuma mau main bentar ko"
Aera terkejut saat eunbi menghancurkan tv ruang tamu menggunakan palu yang dia bawa
"Eunbi stop"
Eunbi mengeluarkan smirk nya lalu mulai menghancurkan apapun yang berada di sekitarnya
"Stop please"
Setelah keadaan rumah udah ga karuan eunbi melempar palu nya ke meja lalu duduk bersandar di sofa
"Kalo tujuan lo kesini cuma bikin keributan atau ganggu ayah lagi mending lo pergi deh"
"Aera lo tau ga sih kalo sebenernya lo itu penghalang hidup gue?"
"Gara-gara lo gue ga bisa dapetin mas suho dan dikirim ke negara asing cuma karna mereka takut gue nyentuh lo lagi"
"Eunbi please stop ngarepin ayah lagi karna itu gaakan berhasil, gue yakin ko lo bisa dapet laki-laki yang lebih baik dari ayah"
"Lo masih kecil dan gaakan ngerti aera"
"Gue bakal kasih lo satu permintaan gue bakal lakuin itu semampu gue tapi setelah itu gue harap lo gausah ganggu keluarga gue lagi"
"Okay"
"Kalo gitu izinin gue buat bunuh lo"
"Apa?!"
Eunbi bangun dan melempar vas bunga kecil ke kepala aera vas itu hancur dan kepala aera mulai mengeluarkan darah
Kemudian eunbi pergi ke dapur dan kembali dengan membawa pisau tajam eunbi berusaha untuk melukai perut aera tapi aera menahan pisau itu menggunakan kedua tangannya
Aera berusaha sekuat mungkin untuk menahan pisau itu agar tidak mengenai perutnya ia tidak perduli jika kedua tangannya harus terluka
Pisau itu terlempar cukup jauh dari mereka bikin aera sedikit bernafas lega tapi usaha eunbi untuk menyingkirkan aera ga cuma sampe disitu
Mereka bertarung dengan cukup sengit membuat ruang tamu semakin berantakan dengan pecahan guci tajam yang berserakan di lantai
Eunbi mendorong aera ke arah dinding dengan keras lalu mulai mencekik aera dengan kuat
Aera berusaha untuk melepaskan cengkraman eunbi di lehernya tapi tenaga dia kalah dengan eunbi aera sudah cukup lemas karna kepala dan kedua tangannya sudah mengeluarkan banyak darah
"Dek kak cheol pul-
"AERA"
Seungcheol, seungkwan, wonwoo dan chan yang baru sampe rumah terkejut saat melihat rumah yang berantakan dan adik perempuannya di serang seseorang
Eunbi yang panik saat melihat seungcheol dan yang lain langsung kabur lewat pintu belakang karna dia ga mau kalo dia sampe ketangkep lagi
"Kak cheol pulang" Ucap aera pelan sambil tersenyum detik berikutnya pandangan aera mulai kabur
Seungcheol belari ke belakang dan berusaha menangkap eunbi sementara yang lain menghampiri sang adik yang sudah terluka
Wonwoo dan chan berhasil menangkap tubuh aera yang hampir terjatuh ke lantai
"Dek bangun sayang"
Wonwoo meletakan kepala aera keatas pahanya dan menepuk pelan pipi aera agar dia tersadar