Setelah pulang dari rumah sakit 2 hari yang lalu aera benar-benar tidak bisa melakukan apapun sedirian
Karna kedua tangannya di perban dan baru akan di lepas nanti jika lukanya sudah kering
"Abang"
"Kenapa dek?"
"Bantuin cuci muka"
Mingyu tertawa kecil saat melihat adiknya yang tampak seperti mayat hidup
"Iyaa ayo"
Setelah sampai di kamar mandi milik aera mingyu meletakan handuk di pundak aera agar bajunya tidak basah terkena air
"Rambut aku udah lepek banget nanti anterin aku ke salon yuk bang"
"Gausah biar abang keramasin sekalian disini"
"Huh? Gimana caranya?"
Mingyu keluar untuk mencari sesuatu lalu kembali dengan membawa kursi
"Sini duduk"
Mingyu membantu aera duduk dan meletakan kepalanya di ujung wastafell kemudian mulai membasahi rambut panjang aera
"Pinter juga abang"
Mingyu hanya membalas aera dengan senyuman manis mingyu membutuhkan waktu cukup lama karna rambut aera yang panjang sedikit mempersulitnya
Setelah selesai keramas dan cuci muka mingyu mendudukan aera di meja samping wastafel lalu mulai mengeringkan rambut aera
"Selesai"
"Hehe makasih abang"
"Eits tunggu ini ga gratis sayang"
"Abang mau apa?"
Mingyu senyum terus menunjuk pipi kanannya aera yang peka langsung menarik bahu mingyu untuk mendekat lalu mengecup kedua pipi mingyu berkali-kali
"Udah-udah makasih sayang senang berbisnis dengan anda"
Mereka berdua ketawa terus mingyu nurunin aera dari sana dan menemani nya di kamar
"Ga mau ganti baju?"
"Mau abang panggilin bunda?"
"Boleh deh"
"Yaudah abang kebawah bentar"
Mingyu keluar dan ga lama di gantikan oleh irene
"Mau ganti baju dek?"
"Iyaa bun tolong"
"Hari ini aku ga mandi dulu boleh ga bun?"
"Gapapa dek hari ini lagi dingin ga mandi juga gapapa"
Aera ngangguk terus ganti baju dengan di bantu irene
"Sini bentar"
Irene nuntun aera ke meja rias dan mendudukan putri nya disana irene mulai memakaikan skincare routin aera dan sedikit make up-in aera agar wajahnya tidak terlalu pucat
"Selesai"
"Makasih bundaaa"
"Turun yuk kamu belum sarapan"
"Bunda turun duluan aja nanti aku nyusul"
"Yaudah bunda turun ya"
"Makasih bun"
"No prob sayang"
Di bawah yang lain lagi kumpul dan sibuk ngobrol di ruang tamu sementara aera berjalan menuju dapur karna dirinya laper
"Apatuh bang?"
"Pancake buat kamu"
"Abang yang bikin?"