"Woi ra"
Aera menaikan sebelah alisnya lalu menatap tangan pria itu yang sedang memegang tangan nya
"Oh sorry"
"To the point, gue kasih lo waktu 2 menit"
"Lo sibuk ga? Bisa gantiin gue piket perpus ga hari ini? Gue harus ke bengkel karna tadi pagi gue nabrak orang jadi motor gue lecet"
"Itu urusan lo bukan urusan gue"
"Ra ayolah, lo mau uang? Gue bakal kasih berapapun yang lo minta"
"Gue ga butuh uang lo"
"Sialan"
Pria itu narik paksa tangan aera ke lorong yang sepi ia membuka pintu gudang lalu mendorong aera masuk kedalam dan mengunci nya dari luar
"YA!!"
"BUKA!!"
Aera terus menggedor pintu nya dengan sekuat tenaga ruangan yang gelap membuat dadanya terasa sesak ia bahkan tidak bisa melihat apapun saat ini
Suara panggilan telfon mengalihkan perhatian aera tanpa pikir panjang aera mengangkat panggilan telfon tersebut sebelum sinyal di hp nya hilang
"Abang tolong aku"
Vernon berlari dengan cepat ke tempat yang aera bilang tanpa memutus panggilan telfon nya
"Jangan matiin telfon nya, abang bentar lagi sampe"
Brakk . . .
Saat pintu terbuka vernon langsung menghampiri aera yang sedang meringkuk di sudut gudang
"Abang hiks"
"It's okay abang disini"
Vernon meluk erat tubuh aera yang bergetar ia pasti sangat ketakutan saat ini
"It's okay"
Vernon berkali-kali mengucapkan hal itu untuk menenangkan aera sambil ngusap pelan kepala sang adik
Setelah aera tenang vernon nangkup wajah aera pake kedua tangan nya ia menghapus bekas air mata aera lalu menatap aera dengan lembut
"Siapa yang nguciin kamu disini?"
Mata mereka bertemu aera tidak membalas pertanyaan vernon lalu pergi meninggalkan vernon dengan langkah buru-buru
Vernon yang merasa ada yang tidak beres langsung berlari mengejar aera yang sedang menuju lapangan basket
Langkah vernon terhenti saat melihat aera melempar sekotak susu ke kepala seorang murid yang berada di sana
Hal tak terduga terjadi murid yang terkena lemparan susu tadi marah lalu menampar pipi aera dengan keras membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian para murid lain nya
"Ko lo bisa keluar dari sana?!"
Vernon yang ga terima aera di pukul langsung melayangkan tinju nya kearah murid tersebut
Detik berikutnya mingyu dan yang lain datang lalu berusaha menghentikan vernon yang mulai kehilangan kendali
"VERNON CUKUP!" Teriak mingyu
"LO MAU DIEM AJA LIAT ADEK LO SENDIRI DI PUKUL?!"
"Bang udah bang"
Haruto, seungkwan dan jeno mengentikan vernon yang hendak menyerang murid itu lagi
"Ra are you okay?" Tanya ryujin dan sejeong
Eric menyingkirkan tangan aera dari pipi nya lalu manangkup wajah aera untuk memeriksa keadaan nya