"Ayo gausah pake mikir"
"Aku gamauu pergi kak!!"
"Kita ga denger"
Jeonghan dan vernon memaksa aera masuk kedalam mobil dan pergi ke rumah sakit untuk menengok chan karna semalem hoshi nelfon katanya chan nangis terus karna pengen ketemu aera
"Kasian loh chan nangis terus pengen ketemu kamu" Ucap vernon
"Dia aja ga kasian sama dirinya sendiri terus sama kita juga jadi ngapain aku kasianin dia"
"Mulutmu itu dek astaga" Saut jeonghan dari arah kursi pengemudi
"Kakak ayo puter balik akau gamau ketemu chann"
"Gamau udah setengah jalan gini enak aja main puter balik sayang bensin tau ga"
"Ck sejak kapan sih kita perduliin bensin mobil?"
"Hehe"
"Kak"
"Non bisa tutup aja ga sih mulutnya si adek?"
"Gabisa bang brutal banget ni anak" Ucap vernon yang sadang menangani pemberontakan aera di sebelahnya
"KAKAK!!"
"GAMAUUUU KAK HAN GA DENGER"
Mereka berhasil sampai di rumah sakit walaupun harus mengorbankan kedua telinga mereka yang masih kerasa pengeng denger semua teriakan dan sumpah serapah aera di mobil tadi
Yang lain mengalihkan matanya saat aera vernon dan juga jeonghan datang lalu mendudukan aera di kursi yang berada di sebelah ranjang chan lalu tatapan mereka bertemu
"MAU APA LO?!"
Chan nunduk bikin yang lain nya menghela nafas kasar
"Dek chan baru banget berenti nangis barusan jangan dibikin nangis lagi dong" Ucap woozi
"Aku mau pulang kak"
"BARU SAMPE UDAH MAU PULANG AJA" Kata seungkwan
"KAMU GA KHAWATIR SAMA KEMBARANMU?" Saut jun
"Orang dia yang cari penyakit sendiri"
"DEK!!"
"CK YAUDAH AKU HARUS APA SEKARANG?!"
"Baikan sama chan" Balas wonwoo
"Harus banget? Males tau ga"
"Aera" Panggil seungcheol
"IYAA IYAA"
"Baikan yang bener kita semua mau ke bawah dulu buat sarapan" Ucap mingyu
"Aku aja belum sarapan"
"Lo bawa si adek tanpa sarapan dulu?!" Protes joshua
"Hehe lupa"
"Ck lo tuh"
"Yaudah nanti kita bawain sarapan buat kamu sekarang maafan dulu" Kata dk
Mereka semua pergi meninggalkan aera dan chan berdua di dalam dengan suasana canggung
"Maaf"
"Maaf nya lo ga bikin semuanya balik ke keadaan semula"
"Gue harus apa biar lo maafin gue?"
"G-gue kangen sama lo mau peluk lo yang lama"
Aera menatap chan yang terlihat begitu pucat sebenernya dia ga tega juga liat kembarannya dia marahin terus tapi ya mau gimana lagi emang aera lagi marah
Aera buang nafasnya kasar terus duduk di pinggir ranjang chan dan merentangkan kedua tangannya
Melihat hal itu chan langsung memeluk tubuh aera dengan erat untuk melepaskan rindunya kepada sang adik