Waktu menunjukan pukul 23.30 malam saat semuanya sudah tertidur lelap aera justru malah kelaparan hingga membuatnya susah untuk tidur
Karna keadaan tidak memungkinkan untuk dirinya memasak jadi ia memutuskan untuk memesan pizza secara online
Ia bersiap untuk turun dan mengambil pizza nya yang sudah sampai tetapi langkahnya terhenti saat melihat seungkwan yang sedang tidur lelap di sofa
Aera kembali ke ruang tamu setelah mengambil pizza nya di depan aera meletakan pizza nya di meja lalu mengambil selimut untuk ia pakaian ke seungkwan
"Pasti ga nyaman tidur kaya gitu" gumam aera
Setelah berfikir panjang akhirnya aera mengangkat pelan kepala seungkwan lalu meletakan sebuah bantal dibawahnya
Tepat setelah aera selesai meletakan bantal matanya bertemu dengan seungkwan yang berada tepat 20cm didepan nya
Netra tajam itu menatap lembut aera yang entah sejak kapan berada di hadapan nya tanpa mengatakan apapun
"M-maaf aku bangunin abang, lanjut aja tidurnya aku mau naik keatas"
Aera membalikan badan nya saat seungkwan menahan tangan nya yang hendak pergi dari sana
"Kenapa? Butuh sesuatu?"
Aera kembali mendudukan dirinya di depan seungkwan kemudian mengusap pelan wajah seungkwan yang terlihat kelelahan
"Kenapa tidur disini hm?"
Seungkwan menggenggam erat tangan aera yang berada di pipi nya kemudian membalas aera dengan suara serak khas bangun tidurnya
"Ketiduran"
"Pindah ke atas yuk, nanti leher abang sakit kalo tidur di sofa gini"
"Punya kamu?" Seungkwan melirik sekotak pizza yang berada di meja
"Oh? Iyaa hehe aku laper"
"Makan di kamar abang aja, sekalian tidur sama abang malem ini ya?"
Aera ngangguk terus seungkwan bangun dari tidurnya kemudian naik keatas sambil menggenggam erat sebelah tangan aera
Seungkwan keluar dari kamar mandi dalam keadaan rambut yang basah sepertinya ia baru selesai mandi
"Ko mandi? Ga mau lanjut tidur?"
"Ngga"
Seungkwan naik keatas ranjang terus ngambil sepotong pizza yang berada di pangkuan aera
Mulut penuh nya asik mengunyah sementara tangan nya sibuk mengutak atik remote tv
"Waktu nya apa?" Tanya seungkwan
"NETFLIX TIME" Seru mereka berdua
Seungkwan turun dari ranjang lalu mengambil paper bag yang ia bawa pulang tadi
"Isinya ayam?"
"Emang kamu pikir isinya apa?"
"Baju"
Seungkwan senyum terus naik kembali ke ranjang bersamaan dengan film yang mulai
Mereka asik nonton sambil terus mengunyah pizza dan ayam secara bergantian
"Astaga"
"Kenapa?"
"Abang ga sadar kalo udah makan sebanyak ini abang harus ke tempat gym sekarang"
"Yang bener aja? Sekarang udah tengah malem bang?"
"Kalo abang ga ke gym sekarang pasti besok pagi badan abang berantakan banget"
"Abang stop"
Aera berhasil nahan tangan seungkwan yang hampir pergi keluar
"Stop, please"
"Kenapa kamu ga nahan abang tadi? Abang ga seharusnya makan sebanyak itu malem-malem gini"
"Abang bakal dibilang gemuk lagi nanti"
"Bang stop nyiksa diri abang cuma buat menuhin standar orang lain"
"Kamu ga akan ngerti sebelum ngalamin sendiri dek"
"Lepas"
Seungkwan nepis tangan aera terus berjalan menjauh
"Kata siapa aku ga ngerti sama apa yang abang alamin?"
"Mungkin abang dan yang lain ga tau ini tapi aku juga banyak dapet celaan fisik akhir-akhir ini"
Ucapan aera barusan membuat langkah seungkwan terhenti tangan nya masih memegang knop pintu dengan erat
"Abang pikir aku makan banyak kaya gini karna aku rakus?"
"Ngga bang, aku makan banyak gitu karna orang bilang badan aku terlalu kurus"
"Omongan orang lain bener-bener berpengaruh buat aku jadi aku maksa diri aku buat ngelebihin porsi makan aku yang bahkan aku sendiri ga suka sama hal itu"
"Aku maksain diri aku buat menuhin standar orang lain sampe aku muak sama semuanya"
"Karna aku sadar kalo kita ngikutin standar orang lain itu pasti gaakan ada habisnya"
"Jadi ayo kita stop itu mulai hari ini"
"Stop buat perduliin omongan orang lain tentang diri kita"
"Stop nyiksa diri kita untuk menuhin standar orang lain"
"Stop untuk semuanya, karna orang lain ga berhak atas hidup kita"
Pegangan seungkwan pada knop pintu terlepas ia berbalik lalu memeluk aera dengan erat
"Aku ga pernah suka sama sisi abang yang ini"
"Abang terlalu kejam sama diri abang sendiri"
"Maaf"
"Maaf karna kamu harus ngelaluin itu semua sendiri"
"Berat ya? Mulai sekarang ayo janji buat jadi diri kita sendiri dan ga ikutin standar orang lain"
Aera nangis sejadi-jadi nya di pelukan seungkwan ia lega karna sudah mengatakan rahasia yang selama ini ia pendam sendirian
"Stt udahan yuk nangisnya nanti yang lain kebangun sayang"
Seungkwan ngusap pelan kepala dan punggung aera secara bergantian untuk menenangkan aera
Setelah aera selesai menangis mereka berdua beresin makanan yang udah sisa sedikit dan membersihkan tempat tidurnya karna mereka harus tidur sekarang
Aera naik ke ranjang lalu merapatkan tubuh nya pada seungkwan aera memeluk erat pinggang seungkwan dan menyembunyikan wajah nya di ceruk leher yang lebih tua
"Abang beneran gatau kalo ternyata kamu juga banyak dapet celaan fisik"
"Abang ngerasa gagal jaga kamu pas tau kamu ngalamin itu semua"
"Makasih karna kamu udah berani ngungkapin semuanya ke abang"
"Cantik nya abang ga boleh main rahasiaan lagi ya? Kalo terjadi sesuatu harus bilang ke abang atau yang lain, ga boleh kalo di pendem sendirian gini"
Seungkwan ngomong gitu sambil natap aera dan ngusap lembut pipi aera yang sedang menatap nya
"Abang juga ga boleh maksain diri kaya gini lagi"
"Semuanya udah ada porsi nya masing-masing jadi ga boleh berlebihan mau itu soal makanan atau olahraga"
"Janji ya buat stop semuanya mulai sekarang?"
"Janji"
Mereka menautkan jari kelingking mereka sebagai tanda janji untuk menjadi diri mereka sendiri tanpa memperdulikan ucapan orang lain tentang fisik mereka mulai hari ini
Seungkwan mendekatkan wajahnya lalu menggesekan hidung nya pada hidung aera mereka tertawa bersama sebelum akhirnya saling memeluk dan bersuap untuk tidur