Mereka natap aera yang sedang tidur panjang di atas ranjang rumah sakit entah apa penyebabnya aera terus tertidur hingga 3 hari lamanya setelah kepalanya terluka hari itu
Chan mendekatkan kursi nya kearah ranjang ia merebahkan setengah badan nya di ranjang lalu memeluk adik nya dengan erat dari samping
"Hati-hati dek" Js
"Bang"
"Hm?"
"Ichan kangen adek" Ucapnya pilu
Mingyu senyum terus ngusap pelan kepala chan yang masih setia memeluk adik kesayangan nya
"Padahal hasil pemeriksaan nya baik-baik aja tapi kenapa aera masih belum bangun juga?" J
"Berapa lama lagi kita harus nunggu aera bangun bang?" Ww
"Gue udah kangen banget sama si adek" Dk
"Kamu lagi mimpi apa dek sampe tidur selama ini?" Vn
"Aera abis ngalamin hal berat jadi biarin dia istirahat" Sc
"Tidur nya jangan lama-lama ya? Ada cabang ice cream baru loh di deket taman komplek kamu gamau coba emang nya?"
Jeonghan ngusap pelan kepala aera terus ngecup punggung tangan aera beberapa kali untuk menyalurkan rasa rindunya pada sang adik
Siang nya saat seungkwan lagi makan sendirian di sebelah ranjang aera ia sedikit tersentak saat melihat aera membuka matanya
Seungkwan mendekat lalu menggenggam erat sebelah tangan aera
"Dek sayang kamu bisa denger abang?"
Seungkwan meneteskan air matanya saat aera mengangguk kecil dan membalas genggaman tangan nya
Setelah melakukan beberapa pemeriksaan aera kembali beristirahat di dalam kamar inap nya sambil makan siang dengan disuapi jun
"Bang jun"
Vernon manggil jun pelan dan mengisyaratkan jun untuk keluar sebentar disana ada dejun yang sedang berdiri menatap mereka dengan keadaan masih menggunakan baju rumah sakit sama seperti aera
Mereka memberitahu tentang semuanya pada dejun setelah dejun sadar 2 hari yang lalu
Dan sekarang karna ia sudah tau semuanya ia ingin membicarakannya pada aera dan menyelesaikan masalah mereka
"Kasih mereka waktu"
Woozi nuntun semuanya keluar dan memberi dejun dan aera ruang untuk mereka membicarakan semuanya
Dejun manatap aera yang sedang duduk di ujung ranjang menatap keadaan kota yang di guyur hujan dari jendela
"I miss you jun" Gumam aera
"I miss you too"
Aera terlihat mematung selama beberapa saat lalu berbalik
"Sayang" panggil dejun pelan
Dejun mendekat lalu mengusap pelan air mata di pipi aera
"Don't cry"
Dejun memeluk tubuh wanita nya dengan erat dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher aera untuk menyalurkan rasa rindunya
"Harusnya kamu kasih tau aku biar kita bisa selesain semuanya sama-sama"
"Maaf karna kamu harus ngelewatin semuanya sendirian"
"Sekarang semuanya udah selesai, kamu gaperlu khawatir tentang apapun lagi"
Aera ngangguk kecil air matanya udah ga bisa di tahan lagi ia menangis dan membalas pelukan dejun ga kalah erat