9. Sembilan

18 4 40
                                    

SELAMAT MEMBACA GASY❤

****

Motor ninja Hitam memasuki rumah besar warna putih itu. Bintang mematikan mesin motornya. Lalu melirik gadis dibelakangnya. Gadis itu pun turun dari motor bintang membuka helm memberikan kepada cowok itu.

"Bi nanti malam jadi belajarnya?" tanya hendrea

"Jadi"

"Dimana?" tanya hendrea.

"Datang ke apartemen gua aja" jawab bintang.

"Apartemen itu milik lo ya?" tanya hendrea. Cowok itu nya menguman sebagai jawaban.

"Disana sama siapa aja? Banyak orang gak? Lo tinggal disana selamanya ya? Terus lo bakal jarang pulang dong?" tanya hendrea bertubi pada bintang membuat cowok itu rasanya mau menendang gadis didepannya ini.

Bintang menarik nafas pelan sebelum menjawab pertanyaan gadis itu. "disana banyak orang, gua tinggal disana sekali seminggu doang sambil kerja bantuin bokap gua dikantor "

"Oh lo CEO ya? Wah keren banget anjay." ujar hendrea" tapi lo galak, gua yakin nih ya kariawan lo pasti pada kabur kalau liat muka tembok lo itu"

"Muka tembok?" ulang bintang.

"Iya lo itu jarang senyum, terus kaku kayak patung, gua yakin nih gak bakal ada cewek yang mau sama lo yakin gua"

"Tapi kalau suatu saat cewek itu lo gimana?" tanya bintang. Membuat hendrea diam.

Gadis itu terkekeh pelan"bi gua itu nyari cowok kalau dia bisa ngalahin gua main catur terus bisa tahan sama sikap gua itu doang"

"Kalau gua jadi cowok itu lo mau?"

"Bintang samudra Bagaskara! Kita itu udah kenal lama, dan gua tau lo itu gak bisa main catur" ujar hendrea.

"Terus kenapa waktu itu lo ninggalin gua tampa alasan dan lo pergi begitu aja dari gua kenapa re, bahkan saat lo pergi kebahagiaan gua hancur dan karena lo juga gua jadi cowok yang dingin gini, kepergian lo buat gua sakit bahkan bisa buat gua mati perlahan tau gak" ungkap bintang pada hendrea. Gadis itu terdiam mendengar apa yang barusan cowok itu ungkapkan padanya.

"Kenapa diam?" tanya bintang "kenapa lo gak pernah bilang sama gua re kenapa, kita udah janji kan kalau ada masalah apapun kita cari solusi nya bareng bareng"

"Lo udah tau gua pergi karena sakit gua bi?" tanya hendrea pada bintang.

Bintang mengangguk pelan "maafin gua udah ada niatan buat benci sama lo maafin gua"

"Siapa yang ngasih tau?"

"Bang harsen" jawab nya.

flashback on

Dua remaja duduk di sebuah taman malam. Melihat hari yang sudah larut malam. Namun taman itu masih terlihat begitu ramai dikunjungi oleh orang orang sekitar. Angin yang begitu kencang menembus badannya keduanya.

Harsen melirik kearah cowok duduk disebelah nya. Lalu menarik nafas berat"ntang jangan pernah membenci rea ya"

"Kenapa, lo bahkan gak tau bang gimana hancur nya gua setelah tau rea pergi keluar kota. Bahkan diantara kalian gak ada yang ngasih tau gua. Lo gak pernah ngerasain jadi gua bang" ujar bintang.

BINREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang