30. Tiga puluh

5 1 0
                                    


SELAMAT MEMBACA GASY❤

****

"Harsen kalau lo kalah gua potong daging lo!" seru hendrea tidak peduli dengan orang yang menatapnya aneh. Hendrea berdiri melihat harsen yang ingin balapan. Sorakan orang orang terdengar di indera pendengaran hendrea. Harsen menatap hendrea sekilas memastikan hendrea aman. Harsen melihat lawannya seorang cewek. Bahkan hendrea membulat matanya tak percaya.


"Kalau harsen kalah gua bunuh lo mana cewek lagi tandingnya." gumam hendrea sebelumnya belum pernah ada yang menatang cowok itu apa lagi dia seorang cewek.

Harsen menatap cewek itu yang wajahnya tidak kelihatan. Seorang cewek seksi berdiri di depan mereka. Harsen melajukan motor kenceng di ikuti oleh cewek di belakangnya. Ta di duga kemampuan cewek itu hampir sama dengan kemampuannya.

"Gila sifat tuh cewek sama kayak gua ya." gumam hendrea melihat interaksi di depannya. "Kalau papa tau keren nih."

Segerombolan cowok datang menghampiri hendrea. Lalu berdiri dari hadapan hendrea.

"Minggir atau kepala lo patah!" tegas hendrea mendorong satu persatu mereka.

"Galak banget sih lagi nunggu cowoknya balapan ya?" tanya cowok itu ingin memegang pipi hendrea. Tapi dengan cepat hendrea menendang dada cowok itu. Lalu menginjak dadanya.

"Sekali lagi gua tegaskan jangan pernah sentuh gua sialan!"

Salah satu dari mereka ingin memegang baju hendrea membuat hendrea membaik badannya. Lalu menendang dada cowok itu hingga mundur kebelakang.

"Ch jangan kira gua cewek lo bisa nyentuh gau sembarangan!" tangan hendrea terkepal kuat.

Jika mereka menyerang mu, maka kalahkan mereka.

Hendrea tersenyum miring melihat mereka satu persatu. Tiga cowok itu terbaring di aspal. Namun, aksi hendrea terhenti melihat harsen turun dari motor langsung berlari kearahnya.

"Baby gril gapapa?" tanya harsen pada hendrea.

"Gua bisa jaga diri." ketus hendrea lalu melihat cewek yang menatap mereka. "Kalah?"

"Menang tapi dia jago ndre sama kayak lo." ujar harsen bisa melihat kemapuan cewek itu tadi. Jujur harsen baru pertama kali dirinya bertemu sama cewek seperti itu.

"Calon pacar?" tanya hendrea sambil menggoda harsen. "Namanya siapa bang?"

"Queen kenza faesya." mata hendrea membulat sempurna mendengar namanya saja hendrea sudah merinding. Apa lagi tau tentang cewek itu.

"Gua aduin ke papa aja deh." batin hendrea sambil tersenyum iblis menatap harsen.

****

"Bagus deh dia diam, mulutnya bau tai soalnya."

Ucapan hendrea membuat sera, keisya, windi, dan april tawanya meledak. Di tambah raun wajah sasya yang emosi dari tadi.

"Uhhh lo gak pernah gosok gigi ya bau banget." lanjut hendrea dengan wajah polos seperti minta di hajar.

Sasya ingin berdiri dari duduknya, tapi zidan menahan lengan cewek itu. Sasya ingin protes tapi zidan mengisyaratkan diam saja. Tapi sasya tidak peduli dengan tatapan zidan padanya, cewek itu melepaskan tangannya dari tangan zidan, lalu berjalan kearah hendrea yang mengedipkan satu mata menatap padanya.

BINREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang