7. Tujuh

20 1 0
                                    

SELAMAT MEMBACA GASY❤


****

Mata hari cerah membuat seorang gadis terusik dari tidurnya. Perlahan lahan mengumpulkan nyawanya mengatur nafas. Lalu mengucek ngucek matanya. Hendrea bangkit dari tidurnya menarik nafas pelan pelan. Lalu duduk disisi ranjang nya. Berjalan membuka gorden warna pink itu. Menatap kearah balkon kamarnya menatap rumah besar didepannya itu. Pandangan gadis tertuju pada seorang cowok berpakaian sekolah lalu menyisipkan rambutnya yang basah. Lalu merapikan dasinya.

Buru buru gadis itu berlari kedalam kamarnya bersembunyi di dalam selimutnya."aghhhh ganteng banget TUHAN HENDREA GAK KUAT"ujar hendrea. Menepuk nepuk pipinya lalu berlari kearah kamar mandinya.

Setelah berapa menit kemudian. Gadis itu keluar dari kamar mandi itu. Namun mata lentik gadis itu melihat cowok berpakaian sekolah tengah duduk di sofa kamarnya miliknya. Siapa lagi kalau bukan bintang. Hendrea berjalan kesel kearah cowok itu.

"Bi lo ngapain kamar gua. Mana gak ngetuk pintu lagi"omel hendrea pada bintang.

Cowok itu melemparkan bantal sofa kearah gadis didepannya." gua udah ngetuk pintu tapi, lo malah nyanyi nyanyi dikamar mandi pamali hendrea pamili"ujar bintang.

"Terus kenapa lo bisa masuk ke rumah gua? Mau ngapain lo? Oh mau numpang serapan ya? Gak tau malu lo bi" tanya hendrea bertuli tuli. Lalu berjalan kemeja hiasa untuk mengikat rambut panjang itu.

"Bi ambilin ikatan rambut gua di atas ranjang gua" pinta hendrea pada bintang.

Cowok itu menuruti permintaan hendrea. Berjalan kearah nya. Namun ketika gadis itu merampas ikat rambut dari tangan bintang. Cowok itu menjauhkan tangan nya.

Hendrea berdesak kesal. "bi siniin lo mau terlambat sekolah ha"ujar hendrea.

"Diam" ujar bintang. Lalu menyentuh rambut panjang milik hendrea dengan pelan agar kepala gadis itu tidak sakit. Bintang dengan terliti mengikat rambut panjang milik hendrea. Gadis itu hanya melihat wajah serius cowok itu dengan teliti mengikat rambut nya.

"Cantik" batin bintang.

"Udah selesai?" tanya hendrea. Cowok itu
Mengangguk pelan.

Lalu Gadis itu beranjak pergi lalu mengambil tas dan jeket hitamnya. Lalu beralih melirik bintang." bi lo jemput gua kesini? "tanya hendrea. Cowok itu hanya mengangguk pelan. Lalu menarik pergelangan tangan hendrea menuju pintu keluar kamar gadis itu.

Mereka berdua turun dari tanga. Lalu menuju kearah dua orang yang tengah sarapan. Anisa melihat keberadaan keduanya pun langsung berjalan kearah bintang dan juga hendrea.

Anisa tersenyum tipis kepada keduanya" kalian gak sarapan dulu?"tanya anisa pada mereka.

"Emm gak usah deh kek nya tan. Bintang sama rea langsung berangkat ke sekolah aja takut telat" ujar bintang.

Keduanya mengangguk pelan "tang kalian hati hati awas aja kamu, kalau rea lecet gara gara kamu. Kamu bakal orang pertama yang om cari ingat itu"ancaman arga pada bintang.

Cowok itu terkekeh pelan mendengar ancam arga" iya. Om siap, kalau gitu kita pamit "ujar bintang.

"Ma pa. Rea pamit" ujar hendrea pamit pada arga juga anisa.

Anisa mengangguk pelan"hati hati re"ujar anisa. Melihat mereka keluar dari rumah itu. Anisa kembali duduk disebelah arga. Lalu melanjutkan makan. Namun arga terlebih dulu bangkit dari duduk nya. Mengambil jas kerjanya.

Arga melirik anisa masih tengah fokus pada makanannya."sayang mas pergi dulu ya"pamitnya pada anisa. Prempuan itu hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Arga pun heran melihat tingkah istrinya itu. Lalu mencium siangkat kening anisa dan berjalan meninggal kan ruangan itu.

BINREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang