17. Tujuh belas

8 2 0
                                    

SELAMAT MEMBACA GASY❤


****

Arga berdiri tegap didepan hendrea dan tujuh laki laki dibelakang yang duduk disofa. Arga memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana menatap tajam kearah hendrea dan juga Alex. Mereka, berada di sebuah rungan yang cukup luas dan diisi oleh banyak benda tajam didalamnya. Hendrea yang sudah menduga Arga akan marah padanya akibat perbuatannya itu. Tapi, hendrea sungguh tidak sudi mendengar orang lain meremehkan apa lagi merendahkan anisa prempuan yang selalu hendrea sayangi itu.

Alex menatap kearah hendrea melihat prempuan itu yang sedang menatap dengan tatapan kosong. Alex menghembus nafas berat lalu bersandar di belakang sofa itu.

"Kenapa hendrea?" tanya dengan wajah serius. "JAWAB!" bentak Arga membuat ketujuh laki-laki itu mengepal tangannya kuat. Hal yang mereka benci adalah mendengar seseorang membentak hendrea didepan wajah mereka.

"Arga!" tegur darko-papa Alex yang juga adik dari Arga.

"DIAM!" teriak Arga lalu menatap kearah hendrea. "Jawab hendrea kenapa kamu membunuh Aulia?" tanya Arga.

Hendrea berdiri mengepal tangannya kuat. "Karena dia prempuan gak tau diri!" jawab hendrea emosi mengingat kata kata yang keluar dari mulut Aulia tadi.

Plak

Serentak ketujuh laki-laki itu pun berdiri mengambil belati dan juga pistol melihat Arga menampar jawah hendrea. Harsen meremes pisau ditangannya dengan kuat. Pertama, kalinya mereka melihat hendrea diperlukan seperti itu terlebih lagi Arga yang melakukannya.

"ARGA SIALAN!" geram martin-papa redi sekaligus adik dari Arga.

"Papa tidak pernah mengajarkan kamu berbicara seperti itu apa lagi terhadap Aulia." ujar Arga keras.

Hendrea tertawa kencang. Namun, tawa prempuan itu seperti menahan rasa sakit. "Pertama kalinya papa nampar rea, bahkan gak tau apa yang sebenarnya terjadi!" hendrea menarik nafas berat. "HENDREA BAHKAN BISA MELAWAN RIBUAN ORANG DIDUNIA INI, KETIKA MEREKA MERENDAHKAN MAMA DIDEPAN WAJAH HENDREA. HENDREA TANYA ANAK MANA YANG BISA TINGGI DIAM KETIKA MAMANYA DI RENDAHKAN DAN BAHKAN MENGANGGAP MAMA REA GAK PANTES BUAT PAPA! PANTAS KAKEK MENDIDIK REA MATI MATIAN SUPAYA GAK MENJADI GADIS LEMAH JADI ITU TUJUANNYA." teriak hendrea membuat seisi ruangan itu mematung mendengar ucapan yang keluar dari mulut hendrea. Yang membuat mereka geram melihat wajah hendrea yang sedang menahan tangis. Sungguh, melihat hendrea nangis itu hal yang paling mereka benci.

"Papa lebih milih mukul hendrea buat membela prempuan SIALAN ITU. I HOPE IT." ujar hendrea lalu mengambil jeket dan kunci motor dari tangan Lian. Hendrea berlari dari ruangan itu lalu mengunci ruangan itu dengan sangat kuat agar mereka tidak bisa mengejarnya

Harsen dan alek bersamaan memukul meja didepan mereka hingga menimbulkan suara yang cukup keras.

"Asal om tau hendrea gitu karena aulia bicara ingin merusak pernikahan om sama tante anisa. Karena, dia udah mencintai om sejak lama." jelas alex singkat.

"Aulia juga bicara membuat tante anisa merasa dirinya adalah prempuan paling hina dimuka bumi ini." tambah redi yang dari tadi hanya diam.

"Arga bahkan kamu tidak mau mendengarkan apa perkataan yang keluar dari mulut putri mu, saya tidak peduli jika kamu kakak saya sa'at ini." ujar martin geram.

BINREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang