8. Lelapan

15 4 0
                                    

SELAMAT MEMBACA GASY❤

****

Setibanya mereka dikantin banyak pandang
Seisi kantin mengarah pada keempat nya.
Hendrea berjalan paling depan. Lalu diikuti
Oleh Bintang dante reyhan dibelakang.
Gadis itu mendengar para bisikan bisikan
Orang disekitar kantin sambil menatap nya
Dengan tatapan aneh. Namun gadis itu
Tidak mempublis ucapan mereka. Ketiga
Pun sadar bahwa hendrea risih ditatap
Seperti itu apa lagi menjadi pandang orang
Orang.

"Lo semua liat apa ha! Gua tau gua ganteng
Tapi jangan lupa kedip ya" ujar reyhan percaya diri.

Dante memutar bola matanya males. Lalu beralih menatap gadis didepannya"udah
Ndre gak usah dilihat. Mereka emang suka
Gitu"ujar dante.

Gadis itu hanya mengangguk pelan. Lalu
Mencari keberadaan sahabatnya. Mata
Lentik gadis itu melirik kearah meja pojok
Kanan dimana sahabatnya berada. Namun
Yang membuat dirinya heran mengapa
Mereka bersama anak anak rivordoes.
Gadis itu pun berjalan kearah mereka diikuti
Oleh mereka.

Reyhan melirik kearah dante."dan ada april
Dan!"ujar reyhan.

"HA APRIL MANA DIA MANA?"tanya dante.

Reyhan terkekeh pelan." tuh didepan lo"ujar
Nya. Dante lalu mengikuti arah pandang
Reyhan benar saja gadis itu duduk di meja
Biasa mereka tepati.

"Giliran april cepat 90 derajat lo" ujar reyhan."ingat dan cewek lo banyak jangan
Nyakitin mereka hanya karena lo gak berani bilang suka sama april. Jentel men jadi cowok jentel "lanjutnya mengeluarkan otot lengannya.

Dante menghembus nafas berat" lo berdua kan tau gua gak benaran cinta sama mereka"ujar dante.

"Jangan gitu dan. Nanti dapet karma baru tau rasa lo" ujar bintang yang dari tadi hanya menyimak obrolan mereka.

Dante hanya cengengesan. Lalu mengangguk pelan dengan tatapan polosnya kearah mereka.

"Dan simpen kembali tawa lo itu. Dada gua sesak liat wajah sok polos lo itu. Gak ada cocoknya lo jadi orang polos dan" ujar hendrea.

Dante menatap tajam kearah gadis itu"lo kira ketawa gua bikin dada orang sesak ha! Sekaten kate lo kalau ngomong"

"Sini"ujar april kearah mereka. Keempatnya pun berjalan kearah meja pojok kanan itu.

"Lama banget lo ndre. Lo dangdutan dulu sebelum masuk toilet" omel windi. Gadis itu duduk di sebelah adit yang fokus memainkan gamenya. Sambil memainkan jari mungil gadis itu.

"Itu tadi si sa-"

Hendrea membekap mulut reyhan"oh gak tadi tu kita ngobrol ngobrol bentar ya kan?"tanya gadis itu pada mereka sambil melotot matanya. Ketiga nya mengangguk pasrah.

"Yaudah duduk sini lo pada" ujar keisya pada mereka. Namun belum sempat beranjak duduk terdengar suara cowok membuat keempatnya menghentikan langkahnya.

"Permisi" cowok berkata mata itu. Berjalan kearah meja mereka. Hendrea dan yang lain pun menatap pada cowok itu bersama. Cowok berkaca mata itu langsung menunduk takut kerena tatapan kerena pada nya.

"S-saya kesini mau ngasih kak hendrea coklat. Kak hendrea kemarin tuh keren banget bisa lawan kak sasya. Tio takjub banget sama kak hendrea. Boleh gak kak ajarin Tio silat?" tanya Tio pada hendrea. Gadis itu terdiam cukup lama tidak tahu harus menjawab apa. Pada cowok didepannya itu.

BINREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang