SELAMAT MEMBACA GASY❤
*****
Hendrea berdiri didepan cermin. Dengan seragam sekolahnya itu. Gadis itu mengikat rambutnya asal asalan. Hanya, tersisa poni kecil didepannya. Hendrea mengambil baju basket hari ini dirinya akan bertanding ditangan oleh sasya waktu itu.
Bahkan hendrea pernah menjadi kapten basket waktu di Jerman. Dan sudah banyak piala yang hendrea dapatkan dari lomba bermain basket. Hendrea memang tidak pintar dalam hal pelajaran tapi dirinya jago bermain basket, anak silat. Dan juga sedikit mengerti dalam hal belajar karena sering diajari bintang.
Tiba tiba pintu kamar hendrea terbuka lebar. Menampilkan lima laki-laki berjalan kearahnya. Lalu merebahkan diri di kasur empuk milik hendrea.
"Re lo mau main basket lagi?" tanya alek melihat hendrea memasukkan baju basket kedalam tasnya.
Hendrea mengangguk. "Kenapa emang?" tanya hendrea.
"Sama siapa?" tanya harsen yang masih merebahkan diri dikasur empuk hendrea.
"Sasya." jawab hendrea membuat kelima laki-laki itu bangkit dari kasus itu.
"Sasya?" ulang mereka semua hendrea mengangguk pelan.
"Gua dapet informasi tentang ini." ujar lian mereka pun menatap laki-laki itu serius. Lain bahkan sangat diandalkan dalam hal seperti ini.
"Informasi apa yang lo dapat?" tanya redi penasan.
Lian menghembus nafas pelan kedua tangan dimasukkan kedalam saku celananya. "Dulu sasya pernah nantangin haira buat main basket sama kayak lo re. Dan kita tau kan dulu haira menderita penyakit jantung. Dan, disaat sasya ngajakin haira main kondisi haira lemah. Tapi kalau haira menolak tantangan itu haira akan disiksa dan di bully habis habisan sama mereka." jelas lian.
Hendrea mendengar itu dengan saksama. Bahkan mendengar nama haira membuat hendrea semakin benci terhadap orang yang pernah memperlakukan haira seperti itu.
"Kenapa lo bisa sejauh itu yan?" tanya hendrea pada lian. Memang sudah menjadi kebiasaan mereka memanggil lian dengan sebutan yan.
Yudi melemparkan bantal kearah hendrea. "Lo lupa siapa lian? Bahkan kejadian sepuluh tahun yang lalu kalau dia selidikin santai buat dia." ujar Yudi semua pun tau kemampuan laki-laki itu dalam hal seperti ini.
"Gua lebih milih berhadapan seribu maklum kayak harsen dari pada lian." gumam hendrea pelan tapi masih terdengar oleh mereka.
Harsen menatap tajam kearah hendrea. Memang hendrea adalah gadis satu satunya berbicara tidak sopan terhadapnya. Tapi, harsen tidak mempersalahkan hal itu. Karena kasih sayang harsen terhadap hendrea lebih besar. Harsen juga tidak pernah memiliki pacar karena takut membagi kasih sayang hendrea. Bahkan diseluruh keluarga dirgantara tidak ada satupun yang memiliki pacar hanya hendrea saja. Alasan mereka tidak mau berhubungan yang namanya prempuan adalah takut menyakiti hati prempuan itu. Karena kalau itu sampai terjadi Arga, darko, martin, Harmoko dan anggota keluarga dirgantara yang lainnya akan menghukum mereka karena itu sudah menjadi aturan di keluarga itu.
Hendrea menatap mereka satu persatu. "Lo semua gay ya?" tanya hendrea tiba tiba.
Redi mencubit pelan hidung hendrea. "Kita juga gak pacaran karena lo." ujar redi.
"Karena gua? Eh bahkan gua gak ngelarang lo semua pacaran anjir." ujar hendrea tidak Terima.
"Cukup ngeratuin lo dulu dikeluarga dirgantara hanya memiliki satu wanita yaitu lo." ujar harsen lalu mencium pipi gembul hendrea sudah menjadi tempat Paforit Arga dan harsen mencium pipi gembul hendrea.
![](https://img.wattpad.com/cover/323221170-288-k548429.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BINREA
Diversos(SELAMAT MEMBACA JANGAN LUPA RAMEIN OKEY) Hendrea hareta. Gadis kuat, berani dan di ratukan oleh banyak orang terutama papa dan abangnya. Gadis yang memiliki paras cantik tapi berbeda jika bertemu dengan orang yang dirinya benci. Dia datang kembali...