Ini kisah seorang Gus muda yang berparas tampan yang bernama Muhammad Annam al Abbiyan yang bersifat cuek, dingin plus kaku yang jatuh hati dengan seorang santri baru, anak dari sahabat abinya. Namanya Raisya Putri al Fareza seorang perempuan yang...
Hay guys Welcome to novel Annam Al Abbiyan Semoga kalian suku sama cerita ini
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu mau ke mana sayang?" tanya gus Anam pada Aisya yang melepas pegangan tangannya dari gus Anam.
"Mau cari temen Ais boleh ya" ujar Aisya dengan wajah imutnya yang sulit di tolak oleh gus Anam.
Gus Anam mengangguk. "Yaudah boleh tapi nanti jangan sampai telat oke" ujar gus Anam sambil mencubit hidung Aisya.
"Siap habibi sayang" ujar Aisya sambil berhormat seperti orang ikut paskibraka.
Gus Anam menggelengkan kepalanya pelan. "Iya hati-hati" ujar gus Anam sambil mengusap kepala sang istri.
Aisya pun menjabat tangan gus Anam lalu mencium punggung tangannya. "Assalamualaikum suamiku. Ais duluan ya bay bay" ujar Aisya lalu lari ke asrama teman-temannya tanpa menunggu jawaban salam dari gus Anam.
"Waalaikumsalam. Istri ku kayak anak kecil ternyata" ujar gus Anam sambil terkekeh, menatap Aisya yang lari menjauh dari pandangannya.
Di Asrama.
Tak butuh waktu lama sekarang Aisya sudah sampai didepan pintu kamar asrama. "Assalamualaikum" ujar Aisya sampai di asrama.
"Waalaikumsalam" jawab Hana membuka pintu.
"Ahh Aisya sini masuk" ujar Hana sambil menarik tangan Aisya.
"Wah cantik banget kamu Sya" ujar Reyna.
Aisya tersenyum tipis dibalik cadarnya. "Kamu juga cantik kok"
Aisya melirik Amira yang tengah duduk diatas kasur. "Cie yang tiga hari lagi OTW nikah" ledek Aisya tak lupa dengan tawa renyah nya.
"Entar juga bakal tau sendiri" ujar Aisya yang dibalas helaan nafas dari Amira.
"Rey, zah, Han kalian bener nih mau ke luar negri?" tanya Aisya yang terlihat lesu.
"Iya. Aku harus ke Belanda aku udah terlanjur janji ke papa buat ngurus perusahaan nya yang diBelanda dan di sana juga aku bakalan kuliah" ujar Reyna dengan raut wajah pasrahnya.
"Tapi kalian bakal dateng kan ke acara nikahan aku" tanya Amira dengan wajah. sedihnya.
"Iya. Kita akan dateng kok" ujar Zahra yang diangguki oleh Reyna dan Hana.
Hana melirik Aisya yang tengah duduk disamping Amira. "Sya habis wisuda gak ada acara mau lanjut kuliah atau ngapain gitu" tanya Hana.
Aisya menggeleng pelan. "Enggak, aku gak ada rencana buat kuliah aku cuman pengen mengabdi dipesantren ini aja dan lagian aku juga udah ada usaha diluar pesantren jadi kalo buat kuliah ya udah mager" jelas Aisya pada teman-temannya.
