34. Permintaan

1.2K 42 0
                                    

Hay guys
Welcome to novel Annam Al Abbiyan
Semoga kalian suku sama cerita ini
Like & komen

Hay guys Welcome to novel Annam Al AbbiyanSemoga kalian suku sama cerita iniLike & komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa bulan kemudian.

Sepulang dari Makkah dan Madinah, yah gus Anam menepati janjinya untuk mengajak sang istri untuk pergi ke Makkah. Pagi yang cerah untuk kedua pasutri itu yang sedang berduduk santai di taman pesantren sambil menikmati keindahan ciptaan Allah.

"Mas Zauji Ais kok jadi kepengen sesuatu" celetuk Aisya saat gus Anam duduk di dekatnya sambil memainkan tanganya

Gus Anam pun menghadap lurus ke arah sang istri. "Zaujati pengen apa hmm?" tanya gus Anam sambil mencubit hidung Aisya.

Aisya pun terkekeh geli dibuatnya pada saat terkekeh itu Asiya melihat Ustadz Fathur berjalan bersama Amira sambil bergandengan tangan, mereka berdua sudah menikah. "Ais pengen Zauji gandengan tangan sama ustadz Fathur sambil peluk tangannya" ujar Aisya yang membuat gus Anam terkejut.

"Ha yang bener aja zaujati kita itu laki laki" ujar gus Anam sambil sedikit beristigfar.

Seketika Aisya mengerucutkan bibirnya. "Yaudah kalo gak mau"

Gus Anam pun mengeryitkan dahinya.
" I— iya mas bakal lakuin tapi jangan cemberut dong" ujarnya sambil mencubit gemas pipi Aisya.

Mata Aisya pun berbinar dibuatnya. "Yakin mau yeyeyey" pekik Aisya reflek memeluk gus Anam, gus Anam membalas pelukannya.

Aisya memepaskan pelukannya begitu saja dan langsung beranjak dari duduknya. "Yuk kita samperin mereka" ajak gus Anam sambil menggenggam tangan Aisya.

Gus Anam mengangguk. "Ayok"

Gus Anam dan Aisya menghampiri ustadz Fathur dan Amira tang sedang berjalan entah mau kemana. "Assalamualaikum. Ustadz Fathur, Amira" ujar Gus Anam dan Aisya

"Waalaikumsalam. Gus ning" jawab keduanya.

Setelah itu Aisya menatap gus Anam yang berarti ia harus melakukannya. "Em gimana cara ngomongnya ya?" tutur gus Anam pada Aisya.

Amira dan ustadz Fathur pun mengeryit bingung dan saling menatap satu sama lain. "mau ngomong apa emangnya?" tanya ustadz Fathur

Aisya menyengir kuda dibalik cadarnya lalu menjawab. "Ais pengen Mas Anam gandengan tangan sama ustadz Fathur terus mas Anam peluk tangannya ustadz"

Mengedengar perkataan itupun Ustadz Fathur dan Amira dibuat melongo. "Ya Allah Sya yang bener aja" tutur Amira.

"Pliss ya boleh, pengen liat aja kok bentar aja ya pliss kamu kan baik cantik lagi" ujar Aisya yang membuat ketiga orang itu tercengang.

Ustadz Fathur merasa tak enak karena Ning nya itu memohon. "Yudah kalo Ning Aisya pengen, gimana gus?"

Gus Anam pun menghela nafasnya. "Yaudah deh mau gimana lagi" Aisya yang mendengar itupun tersenyum lebar.

Annam Al Abbiyan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang