36. Ngidam

1.2K 38 0
                                    

Hay guys
Welcome to novel Annam Al Abbiyan
Semoga kalian suku sama cerita ini
Like & komen

Hay guys Welcome to novel Annam Al AbbiyanSemoga kalian suku sama cerita iniLike & komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya punya keponakan"

Gus Anam menatap jengah adiknya itu "Hm kamu sendiri kapan nikahnya jomblo mulu" sindir gus Anam dengan muka tak berdosanya

Seketika Zahira menjadi cemberut dan mengerucutkan bibirnya bersenti - senti "Abi umi lihat abang ngejek aku terus" dia mengadu ke orang tuanya

Abi menghela nafasnya pelan "Yang dikatakan abangmu benar" Zahira semakin cemberut karena tidak mendapat pembelaan dari orang tuanya itu

Gus Anam terkekeh kemenangan "Tuh denger kata abi"

Zahira semakin malas denagn abangnya ini "Ya Allah bang mau nikah sama siapa coba, mana ada cowok yang baper sama aku secaran aku cewek kek gini kek lakik" ujar Zahira pasrah dan dia juga menyadari sifat tomboy nya itu, Zahira memang seperti anak laki - laki dia suka berkuda, silat, dan memanah tak ayal banyak laki - laki yang tak berani mendekatinya

"Tapi kamu cantik dan baik pasti ada laki - laki yang jatuh hati sama kamu" ujar Aisya sambari tersenyum menatap Zahira

Zahira pun berjalan mendekati kakak iparnya itu lalu memeluknya "Mbak Raisya emang yang terbaik gak kayak abang cuman tau ngejek doang" gus Anam membelalakkan matanya karena ucapan sang adik "Dih ini istri abang jangan peluk peluk" ujar gus Anam lalu memeluknya dari kanan dan Zahira memeluk Aisya dari kiri

Aisya membuang nafasnya panjang "Kalian berdua kenapa sih suka banget ribut?" tanya umi yang sendari tadi melihat kedua anaknya itu saling memperebutkan Aisya

"Hhhh gak papa umi asik aja kayak gini bisa gangguin abang" ujar Zahira disertai kekehannya

Gus Anam ikut tersenyum mendengar ucapan Zahira "Dan abang juga seneng gangguin kamu" ujar gus Anam yang membuat suasana disana nampak sangat bahagia

Aisya tak habis pikir dengan gus Anam yang dulunya dirumorkan seperti es kutub selatan dan tegas berubah seperti anak kecil seperti ini "Abi umi apa bener dulu mas Anam itu dingin, irit bicara dan tegas?"

Abi dan umi saling memandang "Iya dulu dia sangat dingin dan irit bicara katanya, kata para santri ya umi, tapi kalau sama kita ya kayak gini tapi gak separah sekarang" ujar abi sembari terkekeh

Aisya mengeryitkan dahinya kala mendengar gak separah sekarang "Maksud abi?"

Abi semakin terkekeh "Ya dulu dia tidak seperti sekarang dia berubah sangat jauh semenjak menikah dengan mu"

Gus Anam dan Zahira hanya menyimak karena apa yang dikatakan abinya itu semua benar "Mungkin karena sifat bucin dan manjanya udah tumbuh" timpal umi

Mendengar itu gus Anam menjadi salah tingkah sendiri dan terlihat jelas diraut wajahnya Aisya hanya bisa tersenyum bahagia melihat semua orang berbahagia atas hadirnya malaikat kecil di perutnya itu

Annam Al Abbiyan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang