Hay guys
Welcome to novel Annam Al Abbiyan
Semoga kalian suku sama cerita ini.Aisya menatap gus Anam yabg sudah tertidur "Zauji Ais ke kamar mandi dulu ya, mau mandi dulu" ujar Aisya sambil mencium kening gus Anam lalu beranjak dari ranjang.
Selang beberapa menit, Gus Anam kembali terbangun karena tidak ada Aisya disampingnya "Sayang kamu dimana?" cari gus Anam saat mandapati Aisya tidak ada disampingnya.
Karena Aisya tidak menjawab gus Anam menjadi gelimpungan diatas ranjang dan menoleh kesana kemari untuk mencari keberadaan sang istri "Sayang kamu dimana? katanya gak bakal ninggalin saya" guman gus Anam yang sudah mulai menangis tersedu-sedu diatas ranjang.
Aisya yang mendengar suara tangisan ia pun segera keluar dari kamar mandi "Zauji kenapa nangis?" ujar Aisya yang mendapati sang suami sedang menangis tersedu-sedu.
Gus Anam melihat ke arah kamar mandi dan "hiks hiks kamu kenapa ninggalin saya?" tanya gus Anam yang mengundang tawa bagi Aisya.
Melihat Aisya yang seperti menahan tawa membuat gus Anam semakin mengerucutkan bibirnya "ke—napa emang ada yang lu—lucu?" tanya gus Anam yang masih sesegukan.
Aisya menggeleng pelan lalu menangkup wajah gus Anam "Gak kok. Ais enggak kemana-mana tadi baru mandi" ujar Aisya.
"Kenapa enggak ngomong dulu?" tanya gus Anan memasang wajah memelas nya.
Aisya tersenyum tipis "Maaf. Tadi zauji lagi tidur Ais enggak tega mau bangunin" ujar Aisya lembut.
"Zauji tidur lagi ya" pinta Aisya sambil beralih mengusap pundak gua Anam.
Gus Anam menggeleng pelan "Nggak usah. Sebentar lagi sudah masuk waktu dzuhur" ujar gus Anam pada Aisya.
Lalu gus Anam beranjak dari ranjang untuk ke kamar mandi "zauji mau kemana?" tanya Aisya khawatir.
Gus Anam menoleh kebelakang "Mau buang air kecil. emang mau ikut?" ujar gus Anam sedikit tersenyum menatap wajah Aisya yang mulai bersemu merah.
Mendengar itu Aisya menggeleng pelan "Enggak kok" ujar Aisya.
Setelah beberapa menit gus Anam keluar dari kamar mandi "Loh zauji kok udah mandi aja, zaujikan lagi sakit" ujar Aisya khawatir kalau sakit suaminya itu akan semakin parah.
Melihat raut khawatir dari istri kecilnya mampu membuat gus Anam tersentum lebar "Gak papa udah mendingan kok, panasnya juga sudah turun" ujar gus Anam.
"Sini dulu Aisya cek" gus Anam pun menurut saja pada Aisya yang mengecek suhu tubuhnya dengan cara memegang dahi gus Anam.
GuS Anam menunduk karena tinggi Aisya hanya sebatas dadanya saja "Bagimana?" tanya gus Anam pada Aisya yang sendari tadi menyentuh dahinya.
"Alhamdulillah udah lumayan" ujar Aisya tersenyum bahagia.
"Yuk wudhu terus sholat" ajak gus Anam sambil mencubit pipi sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annam Al Abbiyan (END)
Fiksi RemajaIni kisah seorang Gus muda yang berparas tampan yang bernama Muhammad Annam al Abbiyan yang bersifat cuek, dingin plus kaku yang jatuh hati dengan seorang santri baru, anak dari sahabat abinya. Namanya Raisya Putri al Fareza seorang perempuan yang...