Hay guys
Welcome to novel Annam Al Abbiyan
Semoga kalian suku sama cerita ini1 bulan kemudian.
"Assalamualaikum. Aisya, Anam" panggil abi dan umi yang sudah berdiri didepan pintu rumah gus Anam dan Aisya.
"Waalaikumsalam. Iya sebentar" teriak Aisya dari dapur yang sedang membuat sarapan.
Aisya berjalan menuju pintu lalu membukanya "Abi umi" ujar Aisya lalu menyalami tangan kedua mertuanya itu.
"Silahkan masuk abi umi" Aisya mempersilakan.
Abi dan umi masuk kedalam rumah lalu mendudukkan dirinya disofa ruang tamu. "Anam mana?" tanya abi.
"Masih diatas lagi mandi" jawab Aisya.
"Duduk dulu abi umi, bentar ya Ais bikinin minum dulu" ujar Aisya.
"Enggak usah repot-repot sayang" ujar umi sambil duduk disofa ruang tamu .
Aisya tersenyum dibalik cadarnya. "Gak papa" jawab Aisya sambil berjalan menuju dapur.
"Abi umi" panggil gus Anam yang melihat keberadaan orang tua nya.
"Sini Nam" titah abi.
"Tumben abi sama umi kesini?" tanya gus Anam sembari menyalami tangan orang tua nya.
"Abi sama umi mintak tolong jemput adik kamu dibandara ya" ujar abi.
"A— adik? Zahira mau pulang?" tanya gus Anamm.
Abi mengangguk. "Iya. Dia pulang tapi abi sama umi enggak bisa jemput karena nanti jam 9 harus kedesa sebelah mengisi pengajian" ujar abi.
Dari kejauhan Aisya mendengar percakapan antara suaminya dan mertuanya. "Siapa yang pulang?" tanya Aisya sambil membawa nampan yang berisi empat gelas teh dan camilan.
Umi melirik putranya itu. "Kamu gak cerita sama Aisya kalau kamu punya adik?" tanya umi pada gus Anam.
Gus Anam menyengir kuda. "hehehe lupa umi soalnya kan zahira gak pernah pulang, waktu ditanya kapan pulang pasti alasannya sibuk terus" ujar gus Anam sambil mengaruk tengkuknya yang tak gatal.
Aisya mengangguk paham. "Ohh ternyata zauji punya adik, aku kira cuman anak tunggal" ucap Aisya.
"Ya emang kayak anak tunggal karena dari kecil dia udah diajak sama kakek ke kairo" ujar gus Anam yang membuat semua orang tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annam Al Abbiyan (END)
Teen FictionIni kisah seorang Gus muda yang berparas tampan yang bernama Muhammad Annam al Abbiyan yang bersifat cuek, dingin plus kaku yang jatuh hati dengan seorang santri baru, anak dari sahabat abinya. Namanya Raisya Putri al Fareza seorang perempuan yang...