chapter 04

30 11 0
                                    

04 | tamu dini hari.






Korea International Exhibition and Convention Center (KINTEX), terletak di provinsi Gyeonggi tak jauh dari Bandara Internasional Icheon telah dipilih menjadi tempat digelarnya Hari Peringatan Pameran Global tahun ini, serta merupakan sebuah kehormatan besar bagi Korea Selatan dapat menyelenggarakan pameran dalam skala internasional. Ada sebanyaknya 15 ribu yang hadir termasuk para investor dalam dan luar negeri serta sekiranya pula ada 7 ribu merek dagang yang terdaftar sebagai peserta untuk memperkenal produk baru ke publik.

Bertemakan Sustaining & Accelerate Business Growth Through Global Market, berfokus pada perusahaan baru yang dirintis bersama berbagai inovasi yang akan diperkenalkan secara langsung dalam acara konferensi bisnis. Selain itu pula perusahaan dari berbagai bidang industri tak kalah memeriahkan dengan membawa produk eksklusifnya yang siap diperkenalkan ke pasaran seperti, teknologi terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan otomotif terbesar di Korea yaitu Hyundai, dalam bidang telekomunikasi; Samsung, LG serta berbagai inovasi lainnya yang tak luput jadi perhatian pengunjung untuk mendatangi booth mereka.

Tak ayal acara besar seperti ini pula menjadi ajang membangun relasi baru dari berbagai pihak yang berkepentingan. Banyak investor dari dalam maupun luar negeri, para pimpinan perusahaan berbagai bidang industri, para pemegang saham hingga Kementrian Perdagangan Korea pun turut hadir. Hal itu menjadi sorotan banyak pihak termasuk media masa yang siap memenuhi laman berita mereka oleh acara tersebut.

Ditemani oleh kilatan cahaya kamera tidak berhenti menyorot setiap langkah yang diambil, Hemi tidak pernah menyangka dirinya akan terjebak dalam lautan manusia yang terus menyerukan namanya. Bahkan ia pikir, dirinya hanyalah seorang pengusaha baru yang terjun dengan pengalaman hitungan jari. Berbeda dengan para pengusaha besar lainnya yang memiliki jam terbang sampai puluhan tahun. Akan tetapi semua orang seakan menaruh perhatian hanya untuknya. Ia bahkan merasa segan kepada para seniornya yang tengah melihat dirinya berpose formal diatas karpet merah.

"Direktur Wilson, selamat datang di Korea," sambut seorang pria paruh baya berjas tak kalah rapih dari tamu lainnya. Ia menjabat tangan Hemi usai dirinya selesai sesi foto.

"Pak Menteri, sebuah kehormatan besar bisa bertemu dengan Anda."

Kim Junghyun bersama jajaran bawahannya bergantian menjabat tangan Hemi kelewat ramah. Tak lupa ditemani oleh Direktur Park selaku pimpinan perusahaan SKYLINe yang bergerak dibidang kontruksi.

"Saya tidak sangka ternyata Nona Wilson semuda ini," komentarnya.

Hemi hanya tersenyum simpul. "Terima kasih."

"Bagaimana dengan Korea?"

Bapak Menteri bersama Direktur Park tersebut menemani langkah Hemi ke lantai sembilan menuju tempat konferensi bisnis diadakan. Ia lebih memilih menghadiri hal yang penting dahulu sebelum berkeliling melihat-lihat booth yang sudah dipenuhi orang-orang.

"Saya dengar Direktur Wilson sering berkunjung ke Korea."

"Iya," Hemi berucap dalam bahasa Korea guna menghormati. Hal itu membuat semua orang termasuk Seoyoon sebagai penerjemah pun terkejut. Tak menyangka bila Hemi begitu fasih atas penuturannya untuk ukuran seseorang yang sudah lama tinggal di negara asing, "Saat masih kecil aku sering datang untuk perayaan natal."

"Wah, pantas saja."

Hemi tersenyum seraya masuk ke dalam lift. Sisanya ia hanya mendengarkan bagaimana Menteri Junghyun memperkenalkan kebudayaan Korea hingga perkembangan bisnis di sini, tak lupa Direktur Park pun turut membahas rencana investasi yang akn Hemi jalankan. Memberi berbagai masukan dan menceritakan pengalamannya dalam bidang kontruksi selama puluhan tahun.

After Fallin'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang