22 | rahasia Kim.
Semua jadi diluar kendali dan Hemi tidak bisa berbuat apapun, selain Taehyung terus memohon kepadanya. Hemi merasa berhutang budi karena Taehyung sudah mau menyediakan tempat tinggal untuknya. Maka Hemi bersikap masa bodoh dan mengikuti arus. Ia tidak akan mempedulikan apapun. Jika ini akan membantunya menemukan informasi serta rahasia besar ayahnya maka Hemi akan ikuti sandiwara ini.
Semua orang termasuk tim sukses Kim In Guk memakai pakaian serba warna ungu. Begitu terang sampai mencolok. Berbeda sekali dengan Hemi yang hanya memakai pakaian semi formal selayaknya ia hendak pergi bekerja. Mobil yang dikendarai Zachary melewati sekumpulan orang yang tengah menunggu di halaman gedung sementara Hemi memasuki basemen dan disambut oleh beberapa orang untuk mengarahkannya ke ruang tunggu.
Sembari berjalan melewati lorong demi lorong, Zachary memberikan secarik kertas yang Hemi yakini apa itu. "Direktur Gerard memberikanku ini agar kau mengahafalnya sebelum naik ke podium."
"Serius, Zach? Bahkan untuk bicara saja sudah ditentukan?"
"Aku hanya menjalankan perintah."
"Ya, kau selalu patuh pada Papa sampai mengkhianatiku begitu mudah," sindir Hemi.
"Itu semua demi keselamatanmu, Anna."
"Well, thanks for your concern."
Hemi mendelik sembari memasuki ruangan dan membiarkan sekretarisnya itu tertinggal di ambang pintu. Raut wajah kesalnya dengan cepat berubah ketika suara Kim Inguk menyambutnya. Beberapa orang penting lainnya yang Hemi duga satu tim dengan Kim In Guk pun menyapa saat pria itu memperkenalkan dirinya.
"Senang bisa bekerja sama denganmu, Direktur Brianna." Hemi menjabat tangan salah satu perwakilan dari partai di mana Kim Inguk berasal. "Mari kita raih kemenangan bersama dan mengambil-alih proyek restrukturisasi Kota Seoul lima tahun mendatang."
Kening mengerut mendengarnya, tidak tahu sama sekali. "Maaf?"
"Direktur Gerald membahasnya pada saat penandatangan kontrak," beritahu Choi Ilsung. "SH Contractions bergabung bersama tim kami dengan tujuan bisa memenangkan tender pembangunan kembali kota Seoul dan Pimpinan Lim sudah mendapatkan dana asing yang berasal dari Wilson Capital Venture. Bukankah kau sendiri yang menandatangi kontrak investasi itu?"
"Y-Ya, ya. Tentu," Hemi nampak kebingungan sendiri kendati ia pun tidak menyangkal bahwa dirinya juga pernah menemui Saha perihal investasi tersebut. "Aku sudah bertemu dengan Saha Lim, mewakili Pimpinan Lim karena saat itu beliau masih menjalani perawatan di rumah sakit."
Tak lama Taehyung datang, nampak sedikit merasa bersalah karena terlambat dan membiarkan Hemi merasa tidak nyaman bersama para rekan kerja ayahnya. Taehyung pun menarik wanita itu menjauh dari perkumpulan para pria paruh baya yang hanya peduli soal bisnis dan politik.
"Kau pasti tidak nyaman harus menghadapi rekan kerja ayahku. Maaf, aku harus syuting lebih dulu sebelum datang ke sini."
"Tak apa, aku sudah terbiasa menghadapi orang-orang seperti mereka. Kau lupa bahwa aku juga seorang pembisnis?"
"Eoh...?" Taehyung menganga, baru sadar ia melupakan fakta itu. "Aku lupa kau sudah terbiasa bergaul dengan bapak-bapak seperti mereka yang hanya peduli soal keuntungan."
"Kau terdengar seperti mengejekku," Hemi memicingkan mata sebal.
"Tidak, aku memujimu," sangkal Taehyung. Tapi Hemi tidak percaya sehingga Taehyung kontan mengangkat jari tengah dan telunjuknya ke udara bersama senyum kotak khasnya. "Sungguhan, Hemi. Wah ... aku bahkan baru sadar bahwa kau sekeren ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Fallin'
FanfictionSequel of Fallin' All In: AFTER FALLIN' "After fallin', my time stops, my sun doesn't rises & sets, and my season stops changing." --- Tak butuh ujung belati atau moncong pistol tertuding baik didepan jantung maupun pelipis untuk membuat seseorang...