Hening menyelimuti usai mesin dimatikan, Taehyung selesai mengantar Hemi ke depan gedung apartemen. Seharusnya Hemi lekas keluar namun ada sesuatu yang menahannya untuk bertahan lebih lama di sana. Begitupula dengan Taehyung yang membiarkan Hemi terdiam cukup lama. Keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing atas apa yang telah dilalui hari ini.
"Apa yang akan kau katakan pada Jungkook?"
Kesunyian itu pecah saat Taehyung membuka suara setelah sekitar sepuluh menit berlalu. Fokusnya kini bukan lagi soal dirinya, melainkan nasib sahabatnya yang tengah dihadapkan oleh badai besar.
"Aku tidak tahu, mendengar bahwa ayahku menjadi donatur kampanye ayahmu saja sudah cukup mengejutkan. Apalagi soal Park Hana," baik Hemi maupun Taehyung berada dalam kebimbangan luar biasa, keinginan hati ingin segera memberitahu namun isi kepala takut menghadapi reaksi Jungkook nantinya, "Pertama, aku akan memberi Hana waktu mengakui segalanya. Tapi bila Hana tetap bungkam dan meneruskan rencana penikahannya dengan Jungkook, aku sendiri yang akan mengungkapkan semuanya."
Taehyung menganggukkan kepalanya perlahan. "Aku setuju denganmu," ungkapnya tapi setelah itu masih ada yang membuat Taehyung penasaran, "Kalau begitu kau tahu bahwa anak yang dikandung Hana bukan darah daging Jungkook?"
"Ironisnya, ya."
"Tapi kau diam saja?"
"Apa yang harus kulakukan disaat Jungkook sudah memutuskan?" timpal Hemi tidak setuju mengenai Taehyung yang menganggap dirinya tak melakukan apapun. "Aku sudah cukup merasa bersalah karena memilih pergi dan membuatnya menderita. Maka aku akan melakukan apa yang dia inginkan selagi penderitaannya perlahan pulih."
"Kau begitu mempedulikannya," komentar Taehyung dan Hemi bisa tersenyum lirih. "Hemi, maafkan aku bila semuanya menjadi lebih rumit. Aku tidak tahu soal kerjasama itu."
"Aku yang seharusnya minta maaf karena tidak bisa mengendalikan diri."
"Seandainya aku tidak datang padamu dan menceritakan masalahku, mungkin situasinya akan berbeda."
"Kau benar, tapi aku memang tulus ingin membantu," Hemi membawa tangannya melingkupi tangan Taehyung berada diatas paha lelaki itu guna memberi semangat, "Jangan memendam luka seorang diri lagi."
Mengulas senyum samar, Taehyung mengangguk pelan. "Terima kasih, Hemi. Jika ada kesempatan aku akan memberitahu semuanya."
"Tidak perlu jika kau merasa tidak nyaman."
"Aku berhutang banyak padamu."
Lalu Hemi tidak menyangka akan langsung dihadapkan dengan sosok Jungkook usai berhasil masuk ke dalam apartemen usai berpisah dengan Taehyung. Sesaat dibuat kaku karena mendadak dirinya tidak tahu harus bersikap bagaimana.
Sejujurnya sangat sulit untuk bertindak seolah tidak menyembunyikan apapun, apalagi saat Jungkook menemukan kehadirannya yang diam-diam pergi menuju kamar tanpa menimbulkan suara sebab lelaki itu nampak serius memandangi layar laptopnya.
"Kenapa setiap kali sehabis bertemu Kak Taehyung, kau bersikap dingin padaku," Jungkook menaruh perhatian ke arah Hemi yang terdiam seketika. Tertangkap basah sehingga hanya bisa berdiri canggung beberapa meter dari tempatnya.
"Dingin? Aku tidak seperti itu," balasnya disisipi sebuah garis senyum tipis menghiasi wajah.
"Lalu kenapa tidak menyapaku padahal jelas-jelas aku ada di sini?" Jungkook masih tidak mau membiarkan Hemi pergi, "Jika aku tidak bertanya, mungkin kau akan melewatiku begitu saja. Apa kau takut aku akan bertanya tentang makan malamnya dengan ayahnya Kak Taehyung?"
Bola mata Hemi sedikit terbuka, seingatnya ia tidak memberitahu Jungkook soal makan malam hari ini. "Bagaimana kau tahu?"
"Sudah ada yang menulis artikelnya," beritahu Jungkook dan Hemi mendesah pasrah mendengarnya. Ia dalam diam mengacungkan jempol untuk Kim In Guk yang bergerak cepat. "Kau dan Kak Taehyung rupanya terlihat cukup serius untuk ukuran hubungan palsu sampai melibatkan kerjasama perusahaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Fallin'
FanfictionSequel of Fallin' All In: AFTER FALLIN' "After fallin', my time stops, my sun doesn't rises & sets, and my season stops changing." --- Tak butuh ujung belati atau moncong pistol tertuding baik didepan jantung maupun pelipis untuk membuat seseorang...