06 | kedatangan tak terduga.
Hemi terus menggenggam medali hingga tidak sadar dirinya telah sampai di tempat tujuan. Ia lekas memasukkannya ke dalam tas sebelum Zachary membukakan pintu mobil dan Hemi keluar bersama perasaan tak menyenangkan. Pada akhirnya ia menginjakkan kaki ke tempat ini setelah mengalah atas egonya sendiri.
Baginya saat ini bukan lagi memikirkan masalah hati, melainkan banyak hal yang jauh lebih penting yang harus ia urus. Keputusan untuk tetap menjadi Brianna Wilson itu berarti ia telah memutus semua kenangan, perasaan serta harapan yang terpendam. Tak ada lagi yang tertinggal dan kini ia harus fokus menjalani kehidupan barunya tanpa melibatkan masa lalu.
Diarahkan oleh seorang karyawan, hari ini seseorang yang ingin ditemuinya tidak ada di tempat sehingga Hemi diharuskan menemui Jungkook sebagai gantinya untuk memberitahukan hasil keputusannya. Saat karyawan itu mengetuk pintu sebuah ruangan dengan papan nama pemiliknya tertempel di sana, disusul suara khas pemiliknya terdengar. Tak bisa dimungkiri suaranya masih membuat aliran darah Hemi berdesir.
"Di-Direktur Wilson," sapa Jungkook bangkit berdiri dari kursinya kala sosok Hemi masuk diikuti Zachary. "Aku tidak menyangka kau akan datang kemari."
"Ya, hanya sekalian lewat saat hendak menemui klien," Hemi tak berbohong atas alasannya. Ia pun duduk pada sofa yang tersedia dan masih ditatap lekat oleh pemilik ruangan saat mengutarakan maksud dan tujuan hingga pada kesimpulan, "Jadi tak perlu berlama-lama, kapan jadwal syutingnya akan dimulai?"
"Jadwal...?" Jungkook nampak kebingungan sebab sepertinya Hemi mendadak membuyarkan lamunan. Jungkook tidak fokus, "Ah ... maaf, tunggu sebentar."
Lelaki itu keluar dari ruangannya meninggalkan Hemi sendiri sebab Zachary mendapat telepon hingga harus keluar sebentar. Sementara Jungkook tiba-tiba diserang kepanikan atas alasan yang tidak dimengerti, alasan keluar pun entah apa yang akan dilakukan. Niatnya ingin menemui Seokjin namun sadar bahwa sahabatnya itu sedang berada di perusahaan ayahnya.
"Ya sudah, kau suruh tandatangani kontrak kerjasama dulu. Urusan itu kita dapat adakan pertemuan sekaligus membahas konsepnya. Kau ini bagaimana? Bukankah aku sudah jelaskan sebelumnya?"
"Maafkan aku, Kak. Tiba-tiba saja aku tidak tahu harus melakukan apa atas kehadirannya yang tiba-tiba," Jungkook bersandar pada dinding seraya berusaha menenangkan dirinya dari kepanikan, "Aku masih belum bisa melihatnya tanpa bayang-bayang Jung Hemi."
"Aku mengerti, tapi nanti kau akan terbiasa saat syuting bersamanya. Sekaligus memastikan kecurigaan kita kemarin."
Mengangguk sekali meskipun Seokjin tak akan bisa melihat dari seberang telepon, setelahnya Jungkook memutuskan sambungan. Kembali berdiri tegak seraya menarik napas dalam lalu dihembuskan. Setelah berhasil mengendalikan diri, ia membawa tungkai masuk ke dalam ruangannya kembali seiring ia terus mengulang kalimat seperti mantra dalam hati, "Dia bukan Jung Hemi. Bukan Jung Hemi."
Suasana terasa semakin canggung saat menemukan wanita itu hanya sendirian tanpa sekretaris yang entah kemana. Hal itu membuat Jungkook terjebak dalam situasi tak nyaman. Kalimat mantranya perlahan meluap disaat ingatannya terlempar pada dirinya yang terbangun di sebuah hotel mewah. Ia yakin sekali sosok wanita dalam ingatan samar yang membukakan pintu adalah Direktur Wilson. Kelewat sial sebab hanya itu yang bisa ia ingat.
Tak melepaskan pandangan sembari menunggu Direktur Wilson membaca kontrak kerjasama yang hendak ditandatangani, diam-diam Jungkook meragu apakah ia perlu menanyakan soal itu disaat nanti akan terkesan tidak sopan? Lagipula untuk apa dirinya datang tengah malam ke kamar hotel seorang wanita yang bahkan baru dikenalnya? Salahkan perasaannya yang tidak bisa dikendalikan. Ia nyaris terkena serangan syok saking miripnya kedua wanita itu dan menduga bila Jung Hemi kembali. Meskipun ia juga sangat mengharapkan itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Fallin'
Hayran KurguSequel of Fallin' All In: AFTER FALLIN' "After fallin', my time stops, my sun doesn't rises & sets, and my season stops changing." --- Tak butuh ujung belati atau moncong pistol tertuding baik didepan jantung maupun pelipis untuk membuat seseorang...