Dering ponsel menyadarkan Hemi dari bayangan semalam, menarik diri perlahan dari dekapan Jungkook tanpa enggan membangunkan. Hemi meraih bathrobe guna menutupi tubuhnya sebab ia tak menemukan pakaiannya yang dilempar entah kemana oleh Jungkook semalam. Lalu menemukan nama Park Hana dalam layar ponsel, Hemi lupa menuruti kemauan Hana membawa Jungkook ke Busan.Tak sempat menerima panggilan tersebut sebab terlanjur mati, Hemi membersihkan diri dan keluar dari kamar mandi. Menemukan Jungkook yang masih terlelap membuat Hemi pun melenggang keluar kamar mengenakan kemeja kebesaran yang ditemukannya dalam lemari Jungkook bersama rambutnya dibiarkan basah. Niat hati ingin membuat sarapan, namun ia harus dihadapkan oleh presensi yang tengah duduk santai di sofa dengan sorot mata memandangnya penuh curiga.
"Kau bilang tidak mau berhubungan lagi dengan Jungkook. Tapi kenapa kau keluar dari kamarnya?" Tanpa basa-basi atau bahkan membiarkan Hemi bertanya atas kehadirannya yang mengejutkan, Sacha kembali bertanya penuh selidik, "Kau tidur dengan Jungkook?"
"Perhatikan ucapanmu, Sacha." Panik sendiri karena Sacha dengan santainya mengucapkan pertanyaan itu seolah itu adalah sapaan selamat pagi. Hemi segera membungkam mulutnya. Takut bila Jungkook dengar dan terbangun. "Aku tidak tidur dengan Jungkook," elaknya, sebuah kebohongan yang tak mempan bagi Sacha untuk dipercaya.
"Teman, huh?" Sindir Sacha seakan tidak puas meledek Hemi. "Teman macam apa yang tidur dalam satu kamar atau mungkin satu ranjang?"
Dibuat bungkam sendiri atas fakta yang diungkapkan Sacha, Hemi lupa bahwa hubungannya dengan Jungkook masih tidak jelas. Itu menghantarkan perasaan mengganggu.
"Jika kau mau berselingkuh, aku dukung. Tenang saja," ucap Sacha lagi tanpa berpikir.
"Dasar gila," ledek Hemi segera berlalu menuju pantry tanpa mau meladeni omong kosong Sacha.
Sacha menyeringai lebar. "Kau pikir aku tidak tahu bila kau pernah tidur dengan Jungkook sebelum ini? Aku yakin baik Hana maupun Taehyung tidak tahu. Maka teruskan saja perselingkuhan ini. Aku mendukungmu."
Rasa-rasanya Hemi ingin sekali memasukkan cabai yang ia temukan dalam kulkas ke mulut Sacha. Bagaimana bisa temannya itu enteng sekali bicara. Meskipun ia akui apa yang dilakukannya semalam dengan Jungkook merupakan hal yang tidak harus dilakukan antar sesama teman. Tapi Hemi tak punya pilihan dan ia pun tidak menyesal.
"Kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Hemi, menyesap kopi panas yang baru selesai ia buat sendiri.
"Melalui pintu," balas Sacha sekenanya dan itu mendapat delikan mata dari Hemi. Tahu bahwa lawan bicaranya malas mendengar hal-hal yang tidak perlu, Sacha menjawab lagi, "Kak Seokjin menyuruhku mengecek keadaan Jungkook setelah Paman Misu menelepon. Setidaknya dia harus tahu bahwa kakaknya baru saja keluar dari rumah sakit."
"Kakak?" Hemi cukup terkejut dan Jungkook tak pernah bercerita apapun soal keluarganya.
"Iya, kakaknya semalam kesulitan bernapas karena terlalu banyak menghirup asap," beritahu Sacha lagi tak menyadari raut wajah Hemi yang berubah dan lanjut bercerita, "Aku tahu Jungkook sedang menghadapi masalah, tapi setidaknya dia harus berada di sana, bukan? Tapi aku juga senang karena kau ada menemaninya dan tidak meninggalkannya lagi."
Terdengar pintu kamar dibuka secara tiba-tiba, menampilkan sosok yang baru saja dibicarakan keluar dari kamarnya tanpa mengenakan atasan. Terlihat dari rambutnya kusut serta mata yang belum sepenuhnya terbuka, Jungkook baru bangun. Tidak menemukan Hemi disampingnya membuat ia sempat kalang-kabut. Namun ternyata wanita yang dicarinya tengah duduk santai ditemani seorang tamu tak diundang.
"Ow, lihat ... kalian berdua sudah seperti pengantin baru yang melewati malam pertama!" Seru Sacha tiba-tiba.
Jungkook hanya menyeringai kecil seraya berjalan menghampiri meja pantry, memeluk Hemi dari belakang hanya ingin mengusak hidung pada leher Hemi sebelum menerima gelas susu dari wanita itu. Sacha mendecih sebal melihat pemandangan didepan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Fallin'
FanficSequel of Fallin' All In: AFTER FALLIN' "After fallin', my time stops, my sun doesn't rises & sets, and my season stops changing." --- Tak butuh ujung belati atau moncong pistol tertuding baik didepan jantung maupun pelipis untuk membuat seseorang...