chapter 19

27 6 0
                                    

19 | tersembunyi.









Keinginan awal berendam dalam bathtub hingga berlama-lama dibawah kucuran air shower karena ingin melupakan pemandangan yang baru dilihatnya hari ini dan mencoba berpikir bahwa apa yang terjadi kedepannya bukanlah urusan yang harus ia pikirkan. Kendati Hemi sudah berusaha tidak terpengaruh oleh gangguan tersebut, mencoba bersikap tak terjadi apa-apa dan memilih bungkam adalah keputusan yang tepat agar keadaan tidak rumit.

Namun saat dirinya berhadapan langsung dengan Jungkook setelah selesai menata meja makan dan bersiap makan malam, rencana awal yang Hemi sudah pikirkan perlahan goyah. Apalagi setelah Jungkook menyadari sikap Hemi yang jauh lebih diam dan terlihat seakan tengah memikirkan sesuatu. Sup kimchi dalam mangkuknya pun masih utuh dan hanya diaduk oleh pemiliknya. Hal itulah mengundang tanda tanya besar dari Jungkook.

"Ada yang menganggumu?"

Sedikit terkesiap atas pertanyaan tiba-tiba itu, Hemi mendongak dengan pandangan horor. "Kau bertanya apa?"

Semakin menguatkan kecurigaan bahwa sang lawan bicara tengah terganggu oleh sesuatu bahkan sebelum mereka duduk bersama di meja makan sebab Hemi terus menatapnya selama Jungkook memasak seolah wanita itu ingin menyampaikan sesuatu.

"Kau ingin mengatakan sesuatu padaku?"

"Tidak ada," menggeleng keras-keras, guna menyangkal keinginan besar dalam hati menyampaikan apa yang ia lihat hari ini. Tertahan hanya karena takut salah menyimpulkan, kendati disisi lain bukan sekali saja Hemi memergoki Hana tengah bersama seorang pria yang sama yang pernah ia lihat sebelumnya.

"Kalau begitu, kenapa kau terus melihatku dengan ekspresi bimbang sedari tadi? Kau bahkan tidak bersemangat padahal aku buatkan sup kimchi favoritmu."

Hemi mendengus atas kesimpulan Jungkook mengenai kimchi adalah favorit Hemi. Padahal ia sudah pernah menyangkalnya bahwa kimchi bukan makanan favoritnya. Jungkook hanya ingin meledek atas insiden dirinya yang mabuk menginginkan kimchi sampai harus menghadiahi kecupan karena Taehyung akan memberinya kimchi. Sialnya yang dapat kecupan malah Jeon Jungkook.

"Aku tidak akan memaksamu bicara. Tapi bila ada sesuatu cepat katakan padaku."

Hemi mengangguk pelan, pada akhirnya ia akan tetap memegang rencananya untuk bungkam. Barangkali dirinya salah mengira bahwa Hana berselingkuh, bisa jadi pria itu temannya dan mungkin Jungkook mengenalnya juga. Tidak ada gunanya memikirkan urusan orang lain sampai sebegitunya disaat yang bersangkutan masih nampak baik-baik saja. Hemi tidak ingin melempar batu ke dalam danau yang tenang.

"Omong-omong, kau sudah tahu siapa pelaku yang menyerangmu?"

Hemi kembali mulai menyuapkan kuah sup setelah dibuat bimbang. Ia menggeleng sesaat seraya menjawab, "Tapi aku mencurigai Harry. Setelah Kak Taehyung memberi beberapa informasi mengenai dirinya, aku jadi ragu bahwa dia adalah pamanku seperti yang Papa katakan."

"Kenapa?" Jungkook mengernyit heran.

"Setelah kutemukan latarbelakang keluarganya, tidak ada nama ayahku di sana. Kupikir Harry hanya mengaku-ngaku."

"Bila dia memang mengaku-ngaku, lalu Tuan Gerald berbohong padamu?"

Dibuat bungkam atas kemungkinan yang disebutkan namun Hemi agaknya setuju meski mustahil bila ayah angkatnya itu kembali berbohong setelah janji yang pernah diucapkannya.

"Mungkin, Papa pernah membohongi keluargaku dengan membawa kabur ratusan juta dollar. Jadi ada peluang dia berbohong." Menyandarkan kepala pada punggung kursi, pandangan menatap langit-langit rumah sembari menghela napas panjang. "Sebenarnya apa yang tengah aku hadapi? Hidupku ini benar-benar penuh misteri. Tak ada yang bisa dipercaya sepenuhnya."

After Fallin'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang