29 | ingatan yang dilupakan.Semua berharap cemas menanti keadaan Hemi dalam pemeriksaaan, baik Gerald maupun Zachary duduk di kursi koridor bersama keresahan menyelimuti. Andai saja Gerald tidak menyusul Hemi maka hal yang jauh lebih buruk pasti terjadi. Menemukan putrinya itu dalam keadaan pendarahan didepan pos penjagaan, Gerald langsung membawanya ke rumah sakit tanpa menunggu mobil ambulans datang.
Selama satu minggu Hemi tidak dapat dihubungi setelah meninggalkan pesan kepada Rachel untuk menghubungi polisi bila dirinya tak kembali dalam dua puluh empat jam, nyatanya Hemi berada di kediaman Harry. Andai tuan rumah itu tidak memberitahu, sudah dipastikan Gerald membantu laporan penculikan sebab tak ada alasan lain selain Hemi hilang karena diculik oleh anak buah Lesley.
"Direktur," Zachary memanggil sesaat setelah mendapat sebuah email dari seorang informan. "Greg Berlvara sudah mengetahui keberadaan Anna dan dia memerintah Lesley terbang ke Seoul malam ini juga."
"Oh, sial!" Gerald mendesah panik.
Menyadari raut wajah pimpinannya nampak keruh, Zachary bertanya, "Apa yang akan kita lakukan?"
"Pemilu baru dilakukan minggu depan dan Kim Inguk belum punya wewenang untuk menguasai seluruh perizinan bandara guna melarang Lesley menginjakkan kaki ke sini," Gerald nampak berpikir keras disaat rencana yang sudah ia susun malah semakin jauh tak terkendali, "Ditambah kita belum mengetahui keadaan Anna secara pasti sehingga aku tidak bisa membawanya pergi ke pulau itu."
"Lalu?"
"Anna harus menikah secepatnya," ucap Gerald menatap Zachary penuh keyakinan. Tanpa tahu ada dua pasang telinga yang mendengar percakapan mereka dari balik dinding di ujung lorong. "Dengan begitu, kita memiliki alasan untuk menahan Anna lebih lama dan mencegah Tuan Besar menjadikannya objek untuk diperjualbelikan."
"Apa maksudmu?!"
Baik Gerald maupun Harry kontan menoleh ke arah Jungkook dan Seokjin berada. Mereka tidak sadar sejak kapan kedua orang itu ada di sana dan mendengar semuanya. Kendati sebelum Gerald membuka mulut, pintu ruang pemeriksaan terbuka. Kedapatan seorang dokter keluar membuat Gerald langsung menaruh atensi sepenuhnya.
"Untung saja kau membawanya lebih cepat," dokter berkacamata itu berucap lagi, "Andai terlambat sedikit saja, aku tidak bisa menjamin keselamatan janinnya."
"Janin...?" Gumam Jungkook seakan dihantam batu besar setelah mendengarnya. Bukan hanya Jungkook, Gerald dan yang lain pun nampak terkejut mengetahui informasi tersebut.
"Nona Jung mengalami pendarahan di usia kandungannya yang masih awal dan rentan. Dan itu akan membuatnya mengalami keguguran," beritahu dokter menjelaskan dengan hati-hati, "Tapi syukurlah janinnya masih baik-baik saja meski kondisi Nona Jung begitu lemah dan butuh pengawasan ketat."
Dokter menjelaskan lebih lanjut tentang kondisi Hemi yang tidak boleh merasa tertekan dan dibutuhkan perhatian lebih agar tidak memiliki pikiran sehingga membuatnya stress. Jungkook yang mendengarnya merasakan semua itu seakan tak nyata, bayangan yang sebelumnya ia pikirkan kini benar-benar terjadi. Sejujurnya ia merasa bahagia atas berita itu kendati disisi lain ada hal lain yang menggangunya.
Beberapa perawat keluar mendorong ranjang di mana Hemi berbaring tak sadarkan diri. Seketika Jungkook mencelos, kerongkongannya tercekat melihat bagaimana Hemi yang begitu pucat. Sekelebat ingatan malam itu membuatnya kembali menyalahkan diri sendiri. Ia tidak tahu bahwa saat itu Hemi tengah mengandung anaknya. Jika ia tahu mungkin ia tidak akan memilih pilihan yang memaksa keduanya menerima rasa sakit, apalagi Hemi harus menerima dua kali lipat.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Fallin'
Fiksi PenggemarSequel of Fallin' All In: AFTER FALLIN' "After fallin', my time stops, my sun doesn't rises & sets, and my season stops changing." --- Tak butuh ujung belati atau moncong pistol tertuding baik didepan jantung maupun pelipis untuk membuat seseorang...