Kalandra melepaskan kacamatanya saat Ivanka masuk ke ruangannya. Ia menatap datar asistennya itu yang mengulum senyum.
"Kenapa?"
"Ada pemberitahuan dari Pak Bintang. Katanya meeting untuk siang ini dibatalkan, Mas. Soalnya Istrinya Pak Bintang tiba-tiba masuk rumah sakit. Untuk reschedule, tiga minggu lagi ya, Mas?"
"Oke," balas Kalandra singkat dan kembali mengenakan kacamatanya dan terpekur pada iMac di hadapannya.
Karena tak mendengar pergerakan Ivanka yang keluar dari ruangannya, membuatnya kembali menatap asistennya itu yang diam mengamatinya.
"Kenapa lo lihatin gue?"
"Sebelum Mas Kala jadi suaminya orang, jadi aku harus puas-puasin lihatin Mas Kala," Ivana cekikikan.
Kalandra menatap datar asistennya itu. "Keluar lo!"
Meski respon Kalandra dingin, Ivanka tetap menyengir.
Sebelum keluar, Ivanka kembali berujar, "Mas, jangan lupa ya traktiran sebelum nikah? Anak-anak yang lain udah pada nungguin."
"Hm." Kalandra hanya berdehem dan kembali fokus dengan pekerjaannya.
"Traktir di Sogogi Shabu ya, Mas?"
"Iya. Udah, sana lo keluar. Jangan gangguin gue!"
"Mas ..."
"Apalagi?!" sentak Kalandra kesal.
Ivanka menyengir. "Tuh, di bawah ada calon mertuanya Mas Kala."
"Apa?!" Kalandra langsung berdiri. "Kenapa gak bilang dari tadi?!"
Ivanka hanya cengengesan. Segera Kalandra keluar dan turun ke lantai.
"Papi," sapa Kalandra pada calon mertuanya itu yang sedang mengamati kantornya. Papi menoleh ke arahnya.
"Papi?"
Karena jika bicara dengan Nora membahas Om Iyo, Kalandra ikut-ikutan memanggil Om Iyo dengan sebutan 'Papi', Kalandra mulai keterusan.
Tapi, bukankah Kalandra sebentar lagi menjadi menantu Om Iyo?
Tidak apa-apa bukan memanggil pria itu 'Papi'?
Tapi, demi menjaga kedamaian dan ketentraman hati, Kalandra meralat panggilannya. "Maksud saya, Om."
Calon mertuanya itu hanya berdecak pelan, kemudian mengendikkan dagu agar ia mengikuti pria itu.
Tidak kah calon mertuanya itu lebih dulu bertanya apakah ia sibuk atau tidak?
Tapi, sebagai calon menantu, Kalandra tak bisa melakukan protes. Untung saja kliennya membatalkan pertemuan dengannya siang nanti.
Kalandra mengikuti Om Iyo hingga mereka masuk ke dalam mobil yang dikemudikan seorang supir.
"Kita mau ke mana Om?"
"Kamu sibuk?" Kalandra hanya menatap lurus Iyo. Kenapa baru ditanya setelah mobil melaju?
"Kalau saya jawab sibuk, memangnya Om mau anterin saya balik ke kantor?"
"Enggak," balas Iyo enteng. Lalu menunjuk Kalandra. "Kamu tuh ya! Seminggu lagi nikah, tapi masih aja sibuk kerja! Mentang-mentang urusan pernikahan mulai dari dekorasi, catering sampai pakaian nikah diserahin sama W.O.!"
Kalandra mendengar dumelan Papi lagi setelah beberapa hari ini mereka tak bertemu. Kalau saja Papi tau jika Nora pernah menginap di rumahnya saat Papi pergi berlibur dengan Mami, sudah pasti Papi akan melotot padanya dan mengomel bahkan mengancam akan menarik restu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When He Loves Me
ChickLit|Sequel I Hate Men| I Hate Men.... But when he loves me, I feel peace and happiness... -Annora Shabira Satrio ▪︎Oct, Copyright ©2022 NanasManis