Nora baru saja tiba di rumah setelah dari rumah orang tuanya. Naik ke lantai atas karena tak menemukan Kalandra di lantai bawah. Saat masuk ke dalam kamar, bukan Kalandra yang ia temukan, melainkan sebuah kotak yang ada di atas ranjang.
Melangkah mendekati ranjang lalu membuka kotak tersebut. Mata Nora mengerjap pelan.
Kepalanya menoleh ke arah wardrobe room saat mendengar suara langkah kaki. Kalandra keluar dari sana. Hal yang membuat Nora tercengang karena potongan rambut baru Kalandra serta bulu-bulu yang menghiasi rahang Kalandra dibabat habis. Bukan hanya itu yang membuat Nora tercengang, Kalandra mengenakan seragam sekolah menengah keatas.
"Mas ...." Nora tak bisa berkata-kata.
"Ganti baju gih. Aku mau ngajak kamu nge-date."
Nora duduk di tepi ranjang, ia melirik seragam sekolah yang ada di kotak tersebut. Lalu tertawa riang. "Mas serius?"
Kalandra mengangguk.
Nora pun dengan riang meraih seragam sekolah tersebut. Mengganti pakaiannya. Mengikat rambutnya model ekor kuda. Merias wajahnya senatural mungkin layaknya anak sekolah. Terakhir meraih kardigan rajut berwarna putih, kemudian memakainya. Tak lupa memakai sepatu berwarna putih juga.
Nora segera menyusul Kalandra yang telah siap duduk di atas motor.
"Mas Kala!"
Suaminya itu menoleh, lalu menyodorkan helm padanya, memutar sedikit tubuhnya saat memakaikan helm ke kepalanya.
Nora tersenyum. Sebelum berangkat, mereka berfoto lebih dulu.
"Kita mau ke mana, Mas?"
Kalandra hanya tersenyum tipis. Mereka pun melakukan perjalanan menggunakan motor. Sepanjang jalan mereka mengobrol. Nora yang duduk samping karena mengenakan rok panjang, memeluk pinggang Kalandra. Kepalanya condong ke depan, dagunya menumpu di pundak kanan Kalandra.
Sesekali mata Kalandra melirik kaca spion kanan yang ia sengaja arahkan agar bisa melihat wajah Nora yang sangat sumringah.
"Kok Mas Kala ngide kayak gini?"
"Biar kamu rasain pacaran ala anak SMA. Kamu kan gak pernah."
"Mas Kala juga gak pernah, kan?"
"Hm." Suara tawa Nora terdengar. "Gak usah ngeledek. Kamu juga gak pernah."
Nora mengeratkan pelukannya, masih ada sisa tawa keluar dari mulutnya. "Jadi, Mas Kala dapet seragam dari mana?"
"Minta bantuan Ivanka. Suruh dia beliin."
Beberapa saat kemudian mereka tiba di sebuah theme park.
Mata Nora berbinar. Ia turun dari motor. Begitupun Kalandra. Melepas helm dan juga helm dari Nora.
"Yuk." Kedua tangan mereka saling bertautan. Memasuki tempat tersebut. Nora tak menyangka jika Kalandra akan mengajaknya berkencan ke tempat seperti ini dan menggunakan seragam sekolah. Benar-benar layaknya remaja yang sedang berkencan.
"Mau naik apa dulu?" tanya Kalandra. Nora memilih untuk menaiki kora-kora lebih dulu. Mereka mengantri sebelum naik. Saat naik ke wahana tersebut, Nora merasakan sensasi mendebarkan saat wahana berbentuk perahu berukuran besar tersebut mulai berayun. Sama halnya dengan pengunjung lain yang menikmati wahana tersebut, Nora berteriak seraya mengangkat tangannya ke atas. Kalandra disebelahnya hanya diam duduk. Sama sekali tak berpengaruh dengan sensasi mendebarkan. Tapi, senyumnya tak luntur, melihat ekspresi riang istrinya.
Setelah itu, mereka mencoba beberapa wahana ekstrem. Nora protes pada Kalandra yang hanya diam jika menaiki wahana ekstrem. Membuat Kalandra saat menaiki wahana histeria, ikut berreriak membuat Nora tertawa keras. Meski teriakan Kalandra hanya dibuat-buat, tapi tetap membuat Nora merasa senang. Suaminya itu benar-benar tak merasakan takut menaiki wahana ekstrem tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
When He Loves Me
ChickLit|Sequel I Hate Men| I Hate Men.... But when he loves me, I feel peace and happiness... -Annora Shabira Satrio ▪︎Oct, Copyright ©2022 NanasManis