21 | I WANNA TRY I

8K 642 40
                                    

Spesial malam Jum'at🙈
Happy reading!
Jangan lupa komen yang banyak biar bisa update besok!

_____

Kalandra baru saja turun dari lantai dua, melangkah menuju ke dapur dan menemukan Nora ada di sana, sedang memunggungi dirinya karena entah apa yang Nora lakukan.

Hal yang membuat Kalandra tak berkedip karena Nora hanya mengenakan baju kemeja berwarna putih. Pakaian dalam Nora nampak dilihat dari luar. Apalagi Nora tak mengenakan celana, sehingga pakaian dalam di bawahnya cukup nampak.

Inilah pemandangan yang Kalandra lihat setiap harinya dalam dua minggu terakhir. Melihat Nora yang berpakaian em ... cukup seksi. Dan sepertinya Nora mulai terbiasa dengan pakaian tersebut karena Nora yang terlihat begitu nyaman memakainya.

"Lagi bikin apa?" Kalandra bersidekap, menyandarkan pinggulnya di tepi meja pantry. Nora menoleh ke arahnya, kemudian mengangkat sebuah piring. Membalik badan hingga berhadapan dengannya.

"Bikin pancake." Hanya satu pancake di atas piring. Kalandra melirik ke dekat kompor. Ada beberapa pancake di sana. Mulai dari yang bentuknya tak karuan hingga warnanya hitam.

Kalandra tersenyum. Ia membiarkan Nora berkutat di dapur. Tentu hanya membuat makanan yang mudah, meski sangat jarang hasilnya memuaskan.

Seperti tiga hari yang lalu. Nora ingin membuat popcorn untuk mereka makan saat menontom film. Dan entah lupa atau melakukan hal lain, Nora tak menutup panci hingga saat jagung mulai meletup-letup, semuanya menghambur keluar. Nora panik sendiri, bahkan saking paniknya ingin menghubungi pemadam kebakaran.

Mengingat hal itu membuat Kalandra tak bisa menahan senyum gelinya.

"Gimana Mas, enak?" tanya Nora usai menyiram pancake tersebut dengan madu dan menyuruh Kalandra mencobanya.

"Enak. Tapi lain kali kalau kamu bikin lagi, adonannya jangan terlalu padat, ya? Jangan terlalu encer juga."

Nora menyengir. "Mas, beli bubur ayam aja, ya?"

Kalandra mengulum senyum. "Mau makan di tempatnya?"

Nora mengangguk.

Kalandra mengamati Nora sejenak. "Ganti baju kamu."

Nora menunduk, mengamati dirinya kemudian menyengir. Segera naik ke lantai atas untuk mengganti pakaiannya. Tentu pakaian yang Nora gunakan jika berada di luar, pakaian yang lebih tertutup. Begitupun jika ada tamu datang ke rumah.

Nora hanya berpakaian pendek jika hanya berdua dengan Kalandra. Sejauh ini, Nora merasa mulai nyaman, apalagi Kalandra yang tak pernah menegurnya. Dalam artian, beberapa bekas luka di badannya. Hal yang membuat Nora selama ini menutupi badannya dan tak nyaman berpakaian pendek. Karena cemas jika orang-orang akan menilai buruk bekas lukanya tersebut ataupun memberinya tatapan mencemooh.

Karena bekas luka di badan seorang wanita bisa dikatakan aib. Beberapa wanita tak nyaman memperlihatkan hal tersebut, termasuk Nora.

Mereka mengendarai motor, keluar dari perumahan tersebut hingga beberapa saat kemudian tiba di warung bubur ayam. Makan di sana bersama para pelanggan lainnya.

Setelah selesai makan, mereka langsung pulang. Kalandra menghentikan motornya tepat di depan pagar. Tatapannya datar menatap empat orang di depan pagar rumahnya.

"Gue kira lo gak mau bukain pintu, Kal. Ternyata dari luar." Leon yang pertama kali bersuara. Tatapan Leon tertuju di atas motor, Nora yang masih duduk di sana. "Hai Ra. Apa kabar?"

Saat hendak mendekati Nora, Kalandra segera memberikan tatapan tajam.

"Lo semua ngapain ke sini?" tanya Kalandra dingin. Sejak kejadian tahun lalu di rumah Nadim, hubungannya dengan para teman-temannya meregang karena tak adanya niat baik Nadine yang meminta maaf pada Nora setelah menghina Nora. Meski teman-temannya kerap kali ingin bertemu dengannya, Kalandra tak pernah mengacuhkan.

When He Loves MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang