SPECIAL PART III

7.3K 623 42
                                    

Nora mengerjap pelan, tangannya bergerak untuk mencari lengan yang ia peluk sebelum tidur tadi. Saat tak menemukannya, ia membuka matanya. Tak menemukan Kalandra.

Beringsut duduk seraya menyalakan lampu tidur, mengamati sekitar kamar. Tatapannya tertuju pada connecting door yang terbuka. Seberkas cahaya remang berasal dari kamar tersebut. Ia pun turun dari ranjang.

Saat di ambang pintu, ia melihat punggung atletis Kalandra yang tak mengenakan baju. Suaminya itu berada di depan ranjang bayi.

Senyumnya terkulum, ia pun melanjutkan langkah membuat suaminya itu menoleh. Ternyata Kalandra sedang menggendong buah hati mereka.

"Adek bangun?" tanya Nora yang diangguki Kalandra.

"Udah kukasih susu, tapi gak mau tidur."

Nora menunduk menatap putrinya yang mengerjap pelan dengan tatapan tertuju pada Kalandra. "Baru bisa melihat. Makanya penasaran, jadi gak mau tidur. Iya gak, Nak?" telunjuknya terulur untuk mengusap pipi bayi mungil tersebut. Beralih menatapnya membuatnya tersenyum lembut. "Adek gak mau tidur, ya? Mau digendong Bapak terus?"

Putri kecilnya tersebut merespon dengan ocehan khas bayi berusia satu bulan. Membuat Nora tertawa pelan.

"Kerjain Bapak, ya? Soalnya satu hari tadi, Bapak kerja terus, gak nemenin Adek, ya?" Bayi mungil tersebut tersenyum seakan mengiyakan perkataan sang ibu.

Kalandra mendengus geli, ia menggerakkan tangan mungil tersebut. "Nakal kamu, ya?" Lalu mengangkat gendongannya lebih tinggi hingga bisa mengecup pipi anaknya. Merasa geli dengan bulu di rahang ayahnya. Bayi tersebut menggeliat, tangan dan kakinya bergerak aktif.

"Udah Mas. Adek kegelian," tegur Nora dengan senyum geli.

"Mama!"

Keduanya menoleh menatap ranjang berpagar. Sosok balita duduk dengan mengucek matanya.

Nora segera menghampiri putri pertamanya tersebut. Mengusap kepalanya dengan lembut. "Kakak mau susu?"

Amalthea mengangguk.

"Tunggu dulu ya, Nak?" Nora pun membuatkan susu untuk Amalthea.

"Adek belum bobok?" Kalandra mendekat ke arah putri pertamanya itu. Menurunkan pagar ranjang kemudian duduk di tepi ranjang. Amalthea yang tadinya berdiri kini duduk di dekatnya.

"Tadi abis minum susu," ujar Kalandra. Tangan mungil Amalthea menepuk-nepuk paha adiknya.

"Adek bobok, adek bobok, kalau ndak bobok, Kakak yang bobok," nyanyian Amalthea membuat Kalandra dan Nora saling tatap.

"Kakak dengerin siapa nyanyi seperti itu?" tanya Nora seraya mendekat. Ikut duduk di tepi ranjang sehingga Amalthea berada di tengah-tengah.

"Kei!" seru Amalthea kemudian mengambil dot susunya. Mulai memperbaiki posisi tidurnya.

"Abang Kei," koreksi Nora seraya menepuk pelan paha Amalthea yang kini menyedot susunya.

Nora beralih pada Kalandra yang masih senantias menggendong Arunima.

"Pasti Mas capek. Biar aku yang gendong, Adek."

Saat Kalandra hendak memindahkan Arunima ke gendongan Nora. Bayi mungil tersebut menangis.

"Ssstt, iya, iya. Adek sama Bapak aja," ujar Kalandra seraya berdiri, mulai menimang-nimang Arunima.

Nora mengulum senyum, ia beralih menatap Amalthea yang kini jatuh tertidur. Membungkuk untuk mengecup kepala putrinya tersebut. Ia pun beringsut berdiri lalu menaikkan pagar ranjang.

When He Loves MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang