Disclaimer!
TSS 6 tidak memiliki hubungan erat dengan TSS 1-5, TSS 6 menceritakan mengenai pengalaman tidak terduga yang terjadi pada Emily semenjak dirinya sudah mulai mengambil alih untuk menjadi seorang detektif sama seperti ibunya, Mia.
[TONTON...
Keesokan paginya setelah Rachel tiba di sekolah, dia melihat di depan salah satu loker murid terdapat bingkai foto Lucy, beberapa batang bunga mawar, dan juga barang peninggalan Lucy selama berada di sekolah tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Turut berduka atas meninggalnya teman, saudara, dan kerabat kami,
✝️ Lucyana Angelica Fernandez (2024-2038)
Semoga Tuhan menempatkanmu di surga. Kau akan selalu dikenang di hati kami semua.
Rachel kembali melangkahkan kakinya sampai di mana dia melihat keberadaan Victoria yang tengah menyender pada tembok sekolah dengan kedua tangan terlipat di depan dada bersama dua temannya itu. Rachel menatap ketiganya secara bergiliran dengan kedua tangan yang masih berpegang pada tali ransel sekolah.
"Apa kau tidak bisa menunjukkan sedikit rasa empatimu terhadap temanku yang baru saja meninggal dunia?" tanya Victoria sembari mengunyah permen karet dengan menatap Rachel dari atas hingga ke bawah.
Rachel terdiam dengan wajah datar.
Victoria menghampiri dirinya dan mendorong pundak Rachel berulang kali dengan jari telunjuk sampai Rachel hampir terjatuh ke belakang.
"Sudah seharusnya jika berita yang tersebar itu menunjukkan kalau kau yang ditemukan mati terlindas truk. Bukan malah teman dekatku sendiri."
"Sepertinya, kau harus berdoa lebih giat lagi kepada Tuhan agar Tuhan mau mengabulkan doamu itu," kata Rachel.
Victoria berhenti mengunyah permen karet yang berada di dalam mulut dan menatap lawan bicaranya dengan tajam.
"Kau terlalu membenciku hingga lupa bahwa kau sendiri adalah orang yang menyebabkan Lucy meninggal dunia," ungkap Rachel.
Kedua bola mata Victoria membulat sempurna.
"Apa kau lupa? Pada saat itu kau sedang bertengkar hebat dengannya melalui pesan singkat hingga Lucy memutuskan untuk berjalan menghampiri kediaman rumahmu. Namun yang terjadi adalah—Lucy ditemukan meninggal karena sebuah kecelakaan," ungkap Rachel dengan tegas.
Victoria meraih kerah baju Rachel dan mendekatkan wajahnya dengan anak itu sembari berkata lirih. "Jaga bicaramu! Bukan aku yang membunuh anak itu."
Rachel tersenyum tipis dengan tatapan tajam, "Binggo."
Victoria melepaskan kerah baju Rachel dan terdiam seolah perkataan perempuan itu adalah benar.
"Sekarang, kau bahkan tidak bisa berkata-kata ketika mengingat kejadian itu," Rachel menepuk pundak Victoria secara perlahan. "Persiapkan jawaban terbaikmu untuk petugas kepolisian nanti."
Victoria menoleh ke belakang dan melihat Rachel berjalan menjauhi mereka. Perlu dia akui bahwa saat hari kejadian itu, Victoria memang berdebat bersama Lucy melalui pesan singkat mengenai perihal acara di sekolah. Akan tetapi, Victoria sama sekali tidak mengetahui bahwa Lucy akan berniat menghampiri kediaman rumahnya karena yang Victoria tahu, mereka berdua sepakat untuk membahas permasalahan itu ketika berada di sekolah nanti.