L

36 16 2
                                    

Kematian Victoria rupanya menjadi kesempatan emas bagi Rachel di mana dirinya bisa kembali menikmati sajian lezat di kantin sekolah tanpa harus berhadapan dengan Victoria sendiri. Sementara mengenai Liam, Rachel menyadari kalau lelaki itu sedang sibuk mencari tahu mengenai pembunuhan terhadap Victoria serta seseorang yang berniat untuk menjatuhkan dirinya.

"Sungguh lelaki bodoh yang malang," gerutu Rachel perlahan.

Suasana di sekolah itu tampak sepi karena salju kembali turun dengan lebat yang membuat para murid merasa enggan berlama-lama di luar kelas dan memilih menghabiskan waktu istirahat mereka di dalam kelas masing-masing karena adanya penghangat ruangan.

Mereka harus mengenakan sarung tangan untuk tetap merasa hangat agar bisa beraktivitas di luar hanya untuk sekedar berjalan ke kantin atau mengambil buku di loker koridor. Bisa dibilang, terkadang musim dingin membuat mereka merasa kerepotan karena harus mengenakan pakaian tebal dan hangat.

Ketika suasana istirahat berjalan berbeda hanya di saat musim dingin tiba, salah seorang murid terdengar menjerit histeris yang berasal dari belakang gedung sekolah. Teriakan itu menarik perhatian hampir seluruh murid untuk berlari ke arah sumber suara. Ekspresi mereka semua terlihat sama. Merasa syok dan ketakutan dengan penemuan yang ada. Beberapa orang murid berlari ke ruang guru untuk mengadukan laporan tersebut.

"Pak Rowan!" kata seorang perempuan panik.

"Ada apa?" tanya Rowan mengernyit.

"Ada seorang murid yang tergantung pada pohon besar di belakang sekolah."

Kedua bola mata Rowan membulat disusul dengan reaksi dari beberapa guru di dalam ruangan itu. Mereka segera berbondong-bondong menghampiri lokasi kejadian sementara salah seorang guru terlihat langsung menghubungi kantor kepolisian untuk segera meminta pertolongan.

Beberapa saat kemudian, Rowan yang sudah tiba di belakang gedung sekolah benar-benar menyaksikan bahwa laporan dari salah satu muridnya memang benar di mana ada seorang murid perempuan ditemukan tergantung dengan kepala menunduk. Setelahnya, mereka mendengar suara nyaring dari sirene mobil yang disusul suara tapakan dari sepatu terdengar menggema di sepanjang koridor menuju belakang gedung sekolah. Para guru menyuruh murid-murid lainnya untuk tidak berkumpul agar bisa memberikan jalan kepada tim medis dan kepolisian dalam menangani murid malang itu.

Kedua bola mata mereka membulat sesaat menyadari bahwa murid itu adalah Claire sesaat tim medis menurunkan tubuh kaku itu dari pohon tempatnya tergantung lalu dimasukkan ke dalam kantong jenazah sementara pihak kepolisian langsung memasang garis polisi agar tidak ada satu pun dari mereka yang dapat masuk ke dalam lokasi itu. Pihak polisi juga memerintahkan kepala sekolah Wellington agar memulangkan semua muridnya lebih awal. 

Kepala sekolah sendiri hanya bisa tertegun mendapati salah satu murid sekolahnya kembali meregangkan nyawa di belakang sekolah. Sudah dapat dipastikan jika reputasi di sekolah itu menjadi menurun drastis dan bisa saja pemerintah di kota Colorado mencopot posisi sebagai sekolah unggulan pada sekolah Wellington.

Patricia sendiri sebenarnya tidak mengerti apa penyebab mereka melakukan hal tersebut. Dia juga sudah pernah menanyakan dengan pasti mengenai hal ini pada Liam namun Liam sendiri dengan tegas membantah tuduhan Patricia mengenai kematian yang menimpa Leah karena menurutnya, dia sama sekali tidak memiliki hubungan apa pun dengan perempuan itu. Liam sendiri juga sudah berjanji untuk tidak melakukan hal itu kembali demi menjaga martabat kedua orang tuanya.

[Completed] TSS [6]: The Secret of RachelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang