43. Egois

1.5K 101 11
                                    

Ada pepatah yang mengatakan bahwa setiap kesalahan orang tua diteruskan oleh anak-anaknya. Demi apapun, Gyandra tidak ingin dan tidak pernah mau meneruskan atau melakukan kesalahan seperti apa yang dilakukan orang tuanya. Dia memang tidak bisa  mengetahui pada siapa cinta akan berlabuh, tapi dia selalu punya pilihan apakah akan bersamanya atau memilih untuk melepasnya. Dan Gyandra tidak akan meneruskan apa yang menjadi kesalahan orang tuanya. Ucapan Ginatri seolah menampar Gyandra. Dia selalu berusaha untuk berpikir positif saat Ginatri seolah memojokkan dirinya atau menjadikan dirinya kambing hitam dalam setiap masalah. Namun, Gyandra tidak pernah menyangka jika dia pun akan mengorbankan Gyandra untuk masalah pribadinya.

"Maksud kakak, kalo kamu memang suka sama Bian, kakak bisa membatalkan pertunangan ini dan mengatakan pada orang tua kita kalo ternyata kamu sama Bian saling sayang," ralatnya.

"Hahaha, saling sayang? Kakak bercanda?"

"Kakak gak  bercanda soal ini, dek."

Gyandra tertawa miris. "Kakak lucu banget sumpah. Saran Gya, ada baiknya kalo kakak mikirin semuanya sebelum bilang sama Gya. Kakak pikir dengan kakak mengatakan itu, Gya akan senang? Dan perlu kakak tahu, Gya gak ada hubungan apapun sama Bian," ucapnya dan berdiri.

"Tapi kamu cinta sama dia 'kan? Maaf, dek. Kakak gak tau kalo kalian pernah pacaran sebelumnya," ucapnya lirih.

Gyandra tersenyum. "Tidak tahu? Lalu, darimana kakak tahu kalo Gya pernah pacaran sama Bian? Bagaimana kakak bisa menyimpulkan kalo Gya cinta sama Bian?"

"Dari Andre," bohongnya.

"Andre? Bukan karena kakak ingin kembali pada Leo?"

Deg!

Ginatri tersentak mendengar ucapan Gyandra. "Ma... Maksud kamu?"

"Gya!"

Percakapan keduanya berhenti saat  seseorang memanggil Gyandra. Seorang gadis cantik dengan pakaian yang cukup terbuka melambaikan tangan dan mendekat.

"Sorry gue telat. Jalanan macet," ucapnya dengan memeluk Gyandra.

"Gak apa-apa, Sha. Justru aku yang minta maaf sama kamu karena udah ganggu waktu istirahat kamu."

"Santai aja. Gue juga suntuk dirumah terus. Dia... Siapa?" Asha, teman yang Gyandra tunggu itu melihat penasaran pada Ginatri.

"Ini kakak aku, Gina. Kak, ini temen aku, Asha." ucapnya memperkenalkan.

Asha tersenyum dan menundukkan kepalanya hormat.

"Ini temen kamu?" Tanya Ginatri dengan mengamati Asha.

"Iya, kak."

Di tatap oleh Ginatri, membuat Asha sedikit risih. Namun, beruntung Gyandra bisa mencairkan suasana. Hingga ketiganya larut dalam obrolan dan melupakan kejadian yang terjadi sebelumnya sampai Bian, Leo dan Andre datang. Gyandra pamit untuk undur diri. Acara pantai yang direncanakan terpaksa batal dan mereka kembali ke rumah masing-masing. Ginatri menatap kepergian Gyandra dengan banyak pertanyaan di otaknya sementara Gyandra meninggalkan mereka dengan berjuta rasa kecewa di dada.

"Gy, woi!"

"Eh, i...iya kenapa?"

"Lu mikirin apa sih?" tanya Asha saat melihat Gyandra yang lebih banyak diam dari biasanya.
"Gak apa-apa kok. Aku cuma cape aja," bohongnya.

"Ya elah, Gy. Kalo cape kenapa maksain diri buat kesini?"

"Siapa juga yang maksa," ujarnya dengan menghembuskan napas berat

"Lah terus lu kesini kenapa? Bentar biar gue tebak. Pasti lu di paksa atau terpaksa ikut karena alasan gak enak? Waw. Gyandra banget," tebak Asha tepat sasaran.

Anak PelakorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang