L3 | tujuh

39 19 8
                                    

typo adalah seni

HAPPY READING ALL!

.......

"Lo jadi ngajak pergi kagak?Gw lagi sibuk" Alzena masih tetap diam.Nathan pikir,dengan mengatakan bahwa dirinya sibuk,itu akan membuat Alzena langsung menanggapi perkataan Nathan,ternyata sama saja.Nathan nggak boong lho guys.Dia memang sibuk.Sibuk memperjuangkan cintanya.Haha

"Ya udahlah,gw pergi dulu" ucap Nathan akhirnya lalu berjalan meninggalkan Alzena yang masih diam di tempat.

"Nathan,tungguin" ucap Alzena.Dia pun berjalan setengah lari menyusuli Nathan,melewati Ray begitu saja.Bibir Nathan melengkung,mendengar apa yang diucapkan Alzena,kata yang digunakan seperti sudah kenal lama.

Sesampainya mereka di depan apartemen Alzena,Nathan sengaja menghentikan langkahnya,menunggu Alzena.

"So ask go?" tanya Nathan

"Yes,i want to leave here" jawab Alzena,masih tersisa rasa takut yang tidak bisa ia sembunyikan.

"Where do you want to go?" tanya Nathan lagi

"Saya tidak tahu,saya ingin mencari udara segar"

"Forest? disana udara segar" tawar Nathan.Iseng untuk menakuti Alzena.

"Tidak!Tempatnya terlalu jauh" jawab Alzena spontan.Sebenarnya tidaklah jadi masalah bila jaraknya jauh atau bahkan sangat jauh.Namun,Alzena sudah berfikir yang tidak-tidak,apalagi saat ini sudah malam,pasti banyak makhluk aneh yang menjadi pengganggu hidupnya,fikirnya yakin.

"Let's go Nath!Saya ingin segera pergi dari sini" ujar Alzena lalu menarik tangan Nathan agar bisa menjauh dari apartemennya itu.Nathan berusaha menahan senyum bahagianya dari tadi,karena pada tahap pertama pendekatan saja,Alzena terus memohon,tidak mau jauh dari sisi Nathan,pikirnya pede.

"Gemesh juga kalo takut" ucap Nathan dalam hati.

"Nathan!Saya ingin dibonceng" ucap Alzena masih sedikit was-was sembari melihat ke sekelilingnya.Nathan yang mendengar itupun memberhentikan langkahnya.

"What?Gw nggak salah dengerkan?" tanya Nathan untuk memastikan pendengarannya,bisa saja dia sudah terkena gejala kopok.hehe

"Tidak!Saya memang ingin dibonceng" ucap Alzena mengulangi perkataannya tadi.Bukan sepenuhnya ingin dibonceng,Alzena hanya takut kalo naik motor sendirian,terus di belakang tiba-tiba ada makhluk aneh yang membonceng kepadanya gimana?.Tidak!Dia tidak bisa membayangkan nasibnya bila itu terjadi.

"Owh,ok!" ujar Nathan akhirnya dan melanjutkan langkahnya mendekati moto sport nya.Nathan langsung memakai helmnya dan menyalakan motornya.Alzena juga langsung saja duduk di belakang Nathan,tanpa memakai helm.

"Lah.kok lo nggak pake helm?Nanti kalo dikejar polisi gimana?" tanya Nathan sambil melihat Alzena lewat kaca spion motornya.Namun,yang ditanya hanya diam,seperti tidak mendengar suara Nathan.

"Woy Ze!" ucap Nathan sedikit teriak membuat Alzena tersadar dari lamunannya.

"E-Ada apa Nath?" tanya Alzena polos,membuat Nathan sedikit kesal,sedikit.Hanya sedikit.

"Huft!Lo kagak pake helm?Nanti kalo dikejar polisi gimana?" tanya Nathan mengulangi perkataannya dengan nada yang dibuat selembut mungkin."Apa ketika dia takut,dia jadi budegh mendadak ya?" batin Nathan.

"Kan saya hanya ingin menghirup udara segar di luar.Kalo saya memakai helm,hidung saya tertutup oleh kaca helm.Sebab itu,saya tidak ingin memakai helm" ujar Alzena panjang,membuat Nathan speechless dengan kalimat panjang Alzena yang ia lontarkan untuknya.

Lika-liku LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang