L3 | dua dua

25 10 17
                                    

typo adalah seni

HAPPY READING ALL!

.......

"Lo ngomong sama Nathan pake bahasa lo-gue?" tanya Shena karena tadi dia mendengar obrolan mereka di mobil.

"Iya."

"Only with him?" tanya Shena dan Alzena menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Lo sama Nathan udah lama ya,Ze?" tanya Shena lagi,dia kepo dengan hubungan temannya itu.

"Belum ada satu tahun."

"Owh ya ya," balas Shena sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Lo laper nggak?" tanya Shena ketika mereka sedang berada di eskalator/tangga berjalan.

"Tidak."

"Nonton aja yuk! Gue lagi pengen nonton yang horor nih!" ajak Shena. Seketika raut wajah Alzena berubah, "jangan,lebih baik makan saja," ujarnya cepat sembari melihat sekeliling.

"Ih! Nggak papa,seru tau! Nanti kalo takut bisa teriak-teriak,wkwk," ucap Shena,dia masih keukeuh ingin nonton horor.Alzena hanya diam tidak menanggapi,namun kondisi muka Alzena tidak bisa berbohong,bahwa ia sedang takut.

"Apa nonton yang psychopath aja?","eh kalo nonton begituan mah daripada nonton di bioskop mending nonton lo langsung aja!" lanjut Shena.

"Jangan nonton yang horor," ujar Alzena menegaskan.

Shena menatap wajah Alzena,"lo takut hantu,Ze?" 

"Ya," jawab Alzena cepat.

"Bwahaha...," tawa Shena pecah ketika mendengar jawaban Alzena,segera ia tutupi mulutnya karena sadar,bahwa saat ini mereka menjadi pusat perhatian karena tawa Shena yang lumayan keras.

"Lo kok lucu sih! Psychopath tapi takut hantu," ungkap Shena dengan memelankan suaranya.

"Lo pernah bayangin nggak? Kalo semua korban lo balas dendam dalam wujud setan?"

"Anda setannya!" hardik Alzena.

"Haha,,,ya udahlah kalo gitu,belanja aja yuk! Biasanya cewek kalo diajak belanja,sedihnya kurang," ujar Shena,membuat dahi Alzena mengerut.

"Gue tau lo lagi sedih,makanya gue ajak keluar,udah yok nurut aja sama gue!" ajak Shena lalu ia menggeret tangan Alzena ke toko pakaian.

"Sebelumnya,lo kalo belanja,apa aja yang lo beli?" tanya Shena ketika mereka sedang berjalan menuju toko pakaian.

"Saya belum pernah belanja," jawab Alzena dengan malas.

"Eh,maaf Ze,gue lupa kalo lo nggak suka diajak bicara pas lagi belanja," Shena takut kalo mood Alzena menjadi buruk.

"Hm," jawab Alzena.

"Mengapa anda menuju pakaian pria?" tanya Alzena ketika mereka berhenti di deretan berbagai macam brand pakaian pria.Alzena pikir,Shena akan mengajaknya ke deretan pakaian wanita,dan membeli berbagai macam pakaian yang menurut Alzena sendiri alay binti ribet.Ya,begitulah Shena,outfitnya memang bisa dibilang 'heboh' namun trendy.

Lika-liku LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang