L3 | dua lima

18 5 8
                                    

typo adalah seni

HAPPY READING ALL!

.......

Nathan

Nath, udah berangkat?

Gue udah laper nih, keburu masuk

[06.35]

Tadi, sebelum Nathan berangkat sekolah, dia sempat menelpon Alzena, ingin menjemputnya, namun Alzena sudah berada di sekolah. Lalu Nathan berinisiatif membawakan Alzena bekal, kebetulan Mommy memasak sayur kentang, dan Mommy juga menambahkan nugget kentang untuk Alzena, karena Mommy dapat info dari anak bungsunya bahwa Ale-nya Mommy suka kentang.

Nathan

Gue udah di parkiran, nih

Tahan dulu ya, Ratu, Pendekar lagi jalan

[06.39

Balasan yang ditunggu Alzena, malah membuat dia geli sendiri, lucu aja kalo Nathan sudah memakai panggilan yang dia bikin, 'ratu dan pendekar'.

"Karena aku mau jaga kamu, jadi pendekarmu, minimal ngelindungin kamu dari hantu," ucap Nathan beberapa bulan lalu, ketika Alzena menanyakan tentang panggilan yang Nathan bikin.

Benar, selama ini, Nathan selalu melindungin Alzena dari hantu-hantu, ketika Nathan sedang bersama Alzena, Nathan selalu melihat ke sekeliling dulu, jika ada hantu, maka Nathan akan membalikkan tubuh Alzena, agar tidak melihat hantu.

Tidak lama kemudian, Nathan bersama dua temannya memasuki kelas, membuat Alzena tersenyum, Alzena sungguh sudah menantikannya dari tadi, menanti sayur kentang buatan Mommy.

"Nih, Ze, buru dimakan gih!" ucap Nathan sembari memberikan kotak bekal lalu melewati Alzena. Karena bangku Nathan ada di belakang, sedangkan milik Alzena di depan.

"Sesuka itu ya lo sama kentang," ucap Nathan kembali menghampiri Alzena setelah dia meletakkan tasnya di tempat duduknya.

"Sampai gue dikacangin," ucap Nathan lagi, karena daritadi Alzena tidak merespon ucapan Nathan, jangankan menjawab, melirik saja tidak. Alzena fokus makan sambil sesekali senyum di sela-sela kunyahannya, sangat menikmati kentang yang dia makan.

Kalau Alzena fokus makan, maka Nathan fokus melihat Alzena yang sedang makan dengan lahap, menatap saja, membuat Nathan bahagia.

"Nih! Makasih ya! Salamin juga buat Mommy, nuggetnya enak," ucap Alzena menyodorkan wadah bekal milik Nathan.

"Nggak mau, lo bilang langsung sama Mommy," jawab Nathan sembari menaik turunkan alisnya.

"Oke deh kalo gitu, kapan-kapan gue main ke rumah."

"Kok kapan-kapan sih, Ze? Kenapa nggak hari ini aja?" tanya Nathan.

"Gue usahain," pasrah Alzena, karena sebenarnya dia rindu dengan Mommy, walaupun Alzena baru sekali bertemu dengan Mommy, namun dia sudah sangat nyaman, mungkin Alzena merindukan pelukan seorang ibu.

"Nath, gue mau nanya," tanya Alzena, sembari menunggu bel masuk. Nathan menaikkan satu alisnya sambil terus menatap Alzena. Nathan memang benar-benar tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Alzena.

"Kenapa lo milih pendekar? Kenapa nggak raja aja? Kan ratu pasangannya sama raja."

"Pendekar juga bisa kok sama ratu," jawab Nathan.

"Kan ratunya maunya sama raja, bukan sama pendekar."

"Pendekar bakal terus berusaha buat dapetin ratu, kalo raja sama ratu kan udah umum, Ze, gue mau kisah yang beda, pendekar sama ratu," ucap Nathan menjelaskan.

Lika-liku LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang